Teo menari di dalam kabut, mengayunkan pisau serta pukulan untuk melumpuhkan pasukan yang mengepungnya. Begitu cepat, tak ada suara rintihan ataupun erangan dari orang-orang yang dihabisinya, hingga ...
"Sudah selesai, Nona Celica."
Suaranya terdengar dari radio, menandakan ia telah selesai. Ekspresi tak percaya terlukis dari wajah mereka semua, selain tuannya yang mengendalikan kabut. Perlahan kabut itu lenyap, hingga meninggalkan sesosok pria dengan seragam TNI yang tengah berdiri diatas sesuatu. Mereka tak begitu bisa melihat apa yang ia pijak, tetapi salah satu anggotanya berasumsi jika itu adalah musuh yang telah dihabisi oleh kapten mereka.
Mata seorang gadis yang merupakan kerabatnya membulat, rasa takut dan tak percaya merasuki dirinya. Apa yang ia lihat, tak bisa dipercaya apabila dia adalah orang yang ia anggap sebagai Kakaknya.
"Luar biasa," gumam Reyhan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com