webnovel

MENGHILANGNYA PUSPA NERA

Amasurba menderita, hampir semua pohon terbakar habis. Dunia yang dulunya begitu indah luluh lantah hanya dalam waktu satu malam. Debu abu mengebul, asap hitam membumbung tinggi. Peri-peri terbang menyelamatkan diri. Jerit ketakutan terdengar riuh. Lolongan kesakitan dan pilunya kehilangan memekakkan gendang telinga.

Bunga-bunga layu terinjak. Bubuk ajaib tak lagi berkilauan. Aroma hangus terendus di sepanjang jembatan cahaya yang meredup. Berlubang-lubang karena terbakar.

Bulan purnama bulat sempurna merajai langit malam. Angin dingin berhembus. Hujan badai mereda begitu api telah padam.

Cahaya kemerahan memenuhi langit malam. Suar tanda bahaya ditembakkan ke langit-langit oleh tentara Nawangsih.

Ratu peri dan anak-anaknya melihat cahaya merah yang meletus di atas gelapnya langit malam itu dengan pandangan nanar. Itu tanda dari para tentara yanb memberi tahukan rekan-rekannya keberadaan mereka.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant