--Chapter 104--

Ke-esokan harinya, Amel terbangun dengan Gavin yang ada di sebelahnya. Amel tersenyum lalu memeluk tubuh Amel. Amel menghirup bau parfum milik Gavin yang memabukan.

"Eh?" Kaget Amel. Amel menyium kemeja yang digunakan Gavin. Amel tidak mencium baunya parfum Gavin. Yang Amel cium bau parfum perempuan. Amel melihat ke arah jam, dan jam sudab menunjukan jam tujuh pagi.

Amel buru buru menguncir rambutnya dan turun ke bawah untuk melihat barang bawaan dari Gavin. Amel hanya melihat tas dan Amel buru buru membukanya.

"Baju kotor doang?" Tanya Amel. Amel kembali ke lantai atas untuk mencari ponsel milik Gavin. Amel untungnya menemukan ponsel Gavin yang berada di atas nakas.

Amel menyalakan ponsel Gavin, yang ternyata batrenya low. Amel buru buru menchargernya. Setelah selesai dengan chargernya, Amel buru buru membuka ponsel Amel.