"BUBUR AYAM!"
Angkasa cepat-cepat menjauhkan wajahnya ketika tiba-tiba Lily membuka matanya tanpa pertanda. Lily sadar dan Angkasa berdebar dengan keras saat mata Lily menemukan matanya. Mereka berpandangan untuk sesaat.
Tangan Angkasa perlahan meraih bungkusan plastik yang ada di atas nakas. Bungkusan itu miliknya, berisi bubur ayam yang di berikan oleh wanita yang Angkasa tidak kenal siapa dia.
Angkasa mengulurkan bungkusan itu ke arah Lily tanpa memutuskan kontak mata mereka.
"Ini bubur ayam." Ucap Angkasa. Tatapan Lily pun beralih pada bungkusan yang Angkasa berikan padanya.
Namun tiba-tiba Lily mendesis kesakitan saat berusaha untuk menerima bungkusan yang Angkasa berikan. Angkasa berdiri dan memeriksa kondisi Lily dengan tatapan khawatir.
"Kamu enggak apa-apa Ly?"
Lily menggeleng, tapi wajahnya terlihat menahan sakit.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com