Angkasa menatap pintu kelasnya tanpa berkedip, menanti-nanti sosok gadis kecil yang biasanya akan berlari ke arahnya begitu memasuki kelas.
Tapi anehnya hari ini, gadis itu tidak juga datang. Sampai bel tanda masuk datang, Lily belum juga menunjukkan batang hidungnya. Ini membuat Angkasa penasaran sekaligus khawatir dengan kemungkinan buruk yang bisa menimpa Lily.
Angkasa kembali menoleh ke belakang, meja di belakangnya masih kosong. Angkasa menghela nafas pelan, kemudian kembali menghadap ke depan untuk mengikuti doa pagi.
"Sa, kamu tahu kenapa Lily sama Rena enggak masuk sekolah hari ini?" Tanya Dea menghampirinya sesaat setelah doa pagi selesai.
"Aku enggak tau Ya." Jawab Angkasa lirih.
"Kalian beneran enggak tahu?" Tanya Reza, menatap heran kepada dua orang yang posisinya lebih dekat dengan Lily dan Rena.
"Memangnya Lo tahu?!" Dea memekik tidak terima mendengar nada sinis dari Reza.
"Aku tahu dong, Kak Sean yang kasih tahu aku."
"Sean? Siapa tuh?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com