Tubuh Angkasa ambruk begitu saja, setelah Jason membuatnya berusaha mengingat semua kenangan yang telah Angkasa lupakan. Jason menyeringai, melihat respons Angkasa yang tidak biasa ini.
Kakinya menendang-nendang tubuh yang tidak sadarkan diri itu. Setiap orang yang melihatnya, menatap iba pada Angkasa. Satu pun tak ada yang berani menolong, karena Jason memberi tatapan aneh pada setiap orang yang mendekat.
Beruntung, sang pemilik cafe datang memeriksa pemasukan hari itu. Ya, Sindi terkejut bukan main saat tahu Angkasa jatuh pingsan dan ada orang bodoh yang malah tidak segera menolongnya.
"Minggir!" Sindi menjauhkan kaki Jason dari Angkasa. Sindi berusaha menyadarkan Angkasa dengan menepuk-nepuk pipinya, sayangnya tak ada respons yang Angkasa tunjukkan.
"Lo siapa?" Tanya Jason, melihat Sindi dengan tatapan anehnya.
"Lo yang siapa?! Lo apain Angkasa?!" Sindi berani menatap balik mata menyeramkan itu dengan garang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com