webnovel

Keributan di kedai

Setelah meminta restu kepada Empu dan Bibi, Kirana beserta Kalima memulai perjalanannya. Kali ini Kirana dan Kalima menggunakan penyamaran yang berbeda dari biasanya, tidak lagi memakai kumis palsu, memakai pakaian pria, memakai caping dan kain penutup wajah. Mereka berpenampilan seperti rakyat biasa, Kalima mengikat semua rambutnya dan memakai ikat kepala khas warga biasa, dengan kain dan celana sederhana.

Sedangkan Kirana memakai kemben dan kain seperti layaknya gadis desa yang ada di sana, ia juga menambahkan beberapa noda tanah di wajahnya supaya terlihat seperti gadis yang kumal. Kalima berjalan sambil membawa cangkul sedangkan Kirana membawa keranjang anyaman bambu.

"Paman Kalima, perjalanan kali ini bukanlah antara seorang panglima dengan Ndoro Putri. Tetapi sebagai seorang ayah dan anak, aku akan memanggilmu ayah" ucap Kirana di tengah perjalanan.

"Dengan senang hati Ndoro" jawab Kalima tersenyum teduh.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant