webnovel

Sepotong singkong

Sudah bolak-balik Kirana membawa air dari sungai ke kendi, nafasnya mulai terengah tapi kendi tak kunjung penuh juga. Sesekali Kirana menoleh Kalima yang berjalan di belakangnya, tetapi tidak sedikitpun Kalima terlihat lelah. "Bagaimana dia bisa sesantai itu?" tanya Kirana dalam hati.

"Ada apa Ndoro?" tanya Kalima, ia tidak mengerti kenapa Kirana terus memperhatikan dirinya.

"Aahh... Tidak apa-apa paman, aku ingin memastikan kalau kau tidak kelelahan" jawab Kirana dengan riang.

"Hehe. Bilang saja kalau Ndoro yang mulai lelah" bisik Kalima dalam hati sambil menahan tawanya.

Sesampainya di sungai Kirana duduk di sebuah batu, ia mengusap keringatnya kemudian berkata pada Kalima "Paman, kau sudah tua. Apa tidak perlu istirahat dulu? Nanti jika badanmu pegal-pegal pasti Ruman juga yang repot" ucap Kirana mencoba mencari alasan untuk membujuk Kalima berhenti istirahat.

"Aku belum lelah Ndoro, justru ini baru pemanasan untukku" ucap Kalima sambil tersenyum tenang.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant