Pagiku cerahku, matahari bersinar. Sayangnya suasana hati gue murung. Sip.
Queen membelai rambut gue dengan lembut. Setidaknya membuat suasana hati gue lebih baik.
"Si Pete jahat, kan?" tanya gue meminta persetujuan.
Hari ini gue, Queen dan Naomi menginap di rumah Jean. Sebenernya gue yang minta, karena mau curhat, dan mereka ngiyain.
Queen menatap gue terheran heran dengan muka komuknya yang super jelek dan bikin ngakak.
Ga deng, jangan percaya sama gue. Gue boong.
Mana mungkin seorang Ratu Queen bisa jelek?
Asik, Ratu Queen, kalau diterjemahin ke bahasa Indonesia jadi Ratutu, Tuturatutu.
Oke, lupakan soal itu. Kembali ke cerita.
"Peter kaya gitu ke kamu?" tanya Queen ga percaya.
Gue bergumam singkat sebagai jawaban.
"Selama aku sama Peter, dia ga pernah gitu, Cillya.. Dia baik banget," kata Queen terlihat lagi mengingat ngingat masa masa mereka akrab. Nostalgia deh tu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com