webnovel

ANCAMAN

"Kelinci masuk ke kandang singa."

Arjuna menatap Erik dingin. Jelas banget Arjuna dan Elios ga suka ada temannya yang dihina seperti itu.

Gue mendukung kalian Eli dan Arjun!

"Gak ngaca lo! Yang kemarin maksa Cillya jadi pacarnya siapa, he?" sindir Jean lagi.

Erik tertawa sinis.

"Gua ga maksa," jawab dia santai membuat darah gue naik ke ubun ubun.

Gue langsung beridiri. Menatap Erik dengan tajam.

"Lo maksa gue!"

Jean tersenyum puas.

"Tuh, kesaksian dari korban," kata Jean, "Untung ada Peter yang nyelamatin Cillya dari cowok BEJAT kayak LO."

Erik tersenyum licik.

"Oh ya? Lu yakin gua itu bejat?"

"Tak perlu diragukan," tajam Arjuna.

Erik lalu menundukkan badannya, mensejajarkan muka gue dengan dia. Jarak kita cukup dekat sekarang.

Kedua sudut bibir Erik terangkat tersenyum mengejek.

"Kalau dia bukan cowok bejat. Kenapa habis nyuri firstkiss lu, dia langsung ilang tanpa kabar?" kata Erik cukup pelan, sehingga cuman gue dan dia yang bisa mendengar.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant