webnovel

Rencana Pengkhianatan 2

Liu menarik Aodan ke kamarnya, mereka diam selama beberapa saat, bingung untuk mengatakan apa.

Kamar Liu memiliki perabotan yang sama dengan kamar Aodan, bahkan kain sepreinya pun sama, putih yang mudah ternoda, tapi di atas meja dan di sudut terdapat beberapa botol dan toples berisi ramuan, ada aroma herbal yang sangat kuat hinga membuat Aodan merasa tidak nyaman.

Lupakan masalah bau yang menyengat ini, Aodan melirik Liu yang menyalakan lampu dengan cahaya paling minim di atas meja, duduk di kursi kayu.

"Kau tahu," kata Aodan dengan kening berkerut, ia tidak bisa menahan perasaan yang saat ini campur aduk. "Kau sebenarnya tahu semua ini?"

"Ya." Liu mengangguk dengan tenang. "Sejak kita tiba pertama kali di Ibukota, aku sudah tahu."

"Bagaimana kau …."

Aodan tidak habis pikir, ada banyak hal yang membuatnya bingung.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant