Hao menatap kagum pada Randika, dia sudah lama mendambakan rival sekuat ini. Oleh karena itu, satu pertarungan tidak cukup memuaskan api di dalam dirinya!
Terakhir kali Hao merasa darahnya mendidih seperti ini ketika dia melawan dewa judi dari Australia, itu pun sudah 3 tahun yang lalu. Dalam 3 tahun ini, dia sama sekali tidak bisa menemukan lawan yang pantas. Dia tidak menyangka bahwa setelah menetap di Indonesia dan bekerja di kasino bawah tanah ini, api di dalam hatinya itu ternyata bisa membara sekali lagi.
Namun, Randika menatap Hao dan menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Aku tidak mau berjudi lagi!"
Orang-orang yang mendengar hal ini langsung kecewa dalam hati mereka. Namun, yang paling kecewa adalah Hao. Randika dalam hati merasa tenang dan senang, dia memberi umpannya pada Hao. Jika kau ingin berjudi denganku, pertaruhkan uangmu!
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com