webnovel

154 Lahirnya Seorang Kasim

Inggrid kembali berusaha melawan, tetapi karena tangannya terikat dan ditindih oleh Henry, dia sama sekali tidak berdaya.

"Semakin kau melawan, aku semakin senang." Kata Henry sambil tertawa.

Menatap Henry dengan tatapan marah, Inggrid berteriak keras. "Bahkan seribu tahun pun, aku tidak akan tunduk dengan pria mesum sepertimu!"

"Mesum? Aku suka dengan julukan itu." Kata Henry sambil tersenyum. Dia lalu mulai merobek baju Inggrid, sudah tidak sabar melihat dada yang ada di balik baju tersebut.

Apakah kesucianku akan diambil hari ini?

Pemikiran seperti itu langsung terlintas di benak Inggrid. Tetapi di tengah keputus asaannya itu, sosok Randika tiba-tiba muncul. Dia dapat dengan jelas melihat sosok suaminya itu tersenyum padanya, hatinya lalu mengepal keras.

Akankah kau datang untuk menyelamatkanku?

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant