"Hamil?"
Keenan tidak tahu harus berkomentar apa. Kata 'hamil' sudah berhasil membuatnya syok. Tapi yang lebih mencengangkan ketika Vero bilang dirinya sedang mengandung bayi Keenan.
"Kamu pasti bercanda," kata-kata itulah yang keluar dari mulut Keenan.
Vero heran dengan Keenan. Ia pikir pria di depannya tipe orang bertanggung jawab yang akan mengakui anaknya. Tapi kenapa ia berkelit?
"Apa kamu lupa? Kita pernah tidur bersama! Tentu saja aku hamil gara-gara!" Vero marah.
"Vero, kamu salah sangka…"
Vero mendorong tubuh Keenan menjauh darinya. "Aku gak minta kamu menikahi atau bertanggung jawab atas bayi ini. Tapi aku sangat marah kalau kamu gak mau mengakuinya!"
Rasanya dunia Vero runtuh. Bayinya yang berharga tidak mendapat pengakuan dari ayahnya. Bagaiaman perasaan bayinya ketika lahir nanti? Bagaimana Vero menjelaskan semua ini pada anaknya kelak?
"Kamu jahat sekali!" Vero semakin marah. Ia ingin menampar Keenan lagi tapi dirinya tidak sanggup.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com