webnovel

Penantian.

Apalagi yang Pieter harus lakukan, tak ada satupun pesan yang dibalas oleh Tarra.

Sekian lama pergi bersama Luis, Tarra belum juga datang kembali, padahal Pieter telah menantinya.

"Kau lama-lama akan gila jika terus menunggu, kau pikir menunggu seperti ini akan membuahkan hasil?" sindir Barry yang sedang berselancar di dunia maya.

Pieter hanya bisa berdecih melihat ucapan Barry yang berkeinginan menyudutkan dirinya akhir-akhir ini.

"Sudah kubilang, Tarra telah berubah," Pieter memang harus melakukan apalagi agar bisa meluluhkan hati Tarra.

"Kau kejar dia Piet, kau temui dia. Cari dimana Tarra berada, kau pastimenemukannya," Barry bukan memanasi Pieter.

Namun ia ingin menyemangti sahabatnya itu agar jangan terus-terusan menanti Tarra, bisa saja Tarra telah bahagia dengan lelaki yang bernama Luis itu.

"Entahlah," mendadak Pieter sangat lesu.

"Aku akan membantumu," Barry mendadak gemas sekali.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant