webnovel

Hati yang berbicara

"Aku baik-baik saja, Nek. Aku hanya perlu istirahat dan tidur lebih banyak." Kenzo berbicara setelah sang nenek menempelkan punggung tangannya di kening Kenzo, sedang sang ibu dengan wajah cemas duduk di sisinya, di tepi ranjang.

"Apakah kau lagi-lagi memikirkan hal ini sampai begitu beban?" tanya sang ibu kemudian.

Sang nenek menoleh dengan raut wajah terkejut.

"Bu, aku hanya sedikit lelah." Kenzo mengalihkan dengan santai, meski sejujurnya dia cukup terbebani bertarung dengan hati dan jiwanya setelah Alona mengacuhkannya.

Tanpa mereka tahu, Alona mendengarnya saat ia kembali akan masuk ke dalam kamar untuk memberikan teh madu pada Kenzo. Saat mereka terdiam, Alona baru memberanikan diri masuk ke dalam ruangan.

"Sayang, ayo... Minum teh madu nya dulu." Alona berbicara dengan lembut

Kenzo menatap wajah sang istri sejenak, lantas beranjak bangun dengan wajah memucat. Alona segera memberinya segelas teh madu hangat untuknya.

Kenzo meneguknya perlahan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant