Bagaikan sakit tapi tak berdarah, terasa luka yang mendalam tanpa tahu apa penyebab dari luka itu yang sebenarnya. Sejak pernikahan Heni, lalu kabar pertunangan dari Adinda, membuatnya sekaligus merasakan patah hati yang bertubi-tubi.
"Ini bukan patah hati dari perasaan cinta yang sebenarnya. Akan tetapi, sebuah perasaan yang tak sampai yang mungkin akan menjadi suatu penyesalan bagiku suatu kelak!" ucap Kenzo seraya berpikir menatap kosong langit-langit kamar.
Jam terus berputar hingga pagi telah tiba, dia segera beranjak pergi menuju kamar mandi dan segera merapikan penampilannya sebelum dia pergi bekerja seperti hari biasanya. Dia mulai bosan dengan hari-hari yang dia lalui semenjak dia memutuskan untuk memutus komunikasi dengan dua wanita yang selama ini cukup memberikannya kesan yang berbeda, Heni dan Adinda.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com