webnovel

Menjemput Heni

Alona termenung, menundukkan kepalanya lantas perlahan tampak air matanya mulai menetes tanpa henti membasahi pipinya. Ayu yang mulai melihat dengan jelas wajah Alona tiba-tiba menangis segera mendekatinya.

"Alona, kenapa kau menangis? Duh, Sayang…" Ayu menariknya ke dalam dekapannya.

Alona pun terisak tangis dalam dekapan Ayu. Hatinya benar-benar pedih, batinnya hancur, pikirannya entah kemana dia akan tujukan hari ini.

"Ayu… Aku sungguh takut, aku tidak bisa membayangkan apa jadinya dan bagaimana aku akan hidup jika tanpa Kenzo?"

"Sssstttt… Kumohon jangan menangis, Sayang. Aku jadi ikut sedih," ucap Ayu mencoba untuk menenangkannya.

Alona kian terisak tangis begitu mendengar ucapan Ayu yang berusaha menenangkannya.

Sesaat kemudian, Kenzo menelponya. Seketika Alona terkesiap lalu melirik ponselnya namun dia hanya terdiam, tanpa mencoba untuk menerima panggilan telepon tersebut. Kenzo yang sedikit lama menerima respon dari Alona, segera mematikan panggilan teleponnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant