Setelah Kenzo menuruti perintah sang kakak mengantar pesanan pada pelanggan baru itu, Kenzo kembali menghampiri sang kakak yang menatap layar ponselnya.
"Ken…" panggil sang kakak kembali.
"Ya, Kak?" jawabnya kemudian.
"Bagaimana kondisi dan keadaan kedai ini selama kakak di luar kota? Apakah selalu ada pelanggan baru yang datang kemari untuk bersantai?"
"Mmh… Yah, selama kakak di luar kota kedai ayah memang selalu ramai karena kakak tahu sendiri aroma kopi buatan ayah ini benar-benar berbeda dari yang lainnya," sahut Kenzo menerangkan.
"Apakah ibu biasa ikut melayani semua pelanggan disini?"
"Hem, bahkan aku dan ibu sudah menghafal semua pelanggan di kedai kita. Baik yang baru datang dan terlebih yang sudah berlangganan sejak kedai ini pertama kali di buka,"
Mungkin memang aku yang berebihan berpikir tentang pelanggan itu.
Gumam hati kakak Kenzo.
"Why?" tanya Kenzo menimpali.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com