Setelah bertemu dengannya aku menyadari satu hal. Ternyata orang yang menghambat langkahku selama ini bukan ayahku, tapi diriku sendiri. Tanpa terasa, egoku yang selalu ingin menjadi yang terbaik justru menjerat kakiku, membuatnya enggan berlari bebas sekencang yang ia mampu.
Selama ini aku merasa, menjadi yang terkuat adalah jawabannya. Tapi ternyata bukan. Kekuatan sejati bukanlah sesuatu yang dapat langsung kugunakan setelah mendapatkannya, tapi aku harus memahaminya terlebih dahulu.
Aku tak menyangka pertemuanku dengan seorang manusia dan tragedi yang menimpa kerajaanku saat ini membuatku menemukan kembali impianku untuk menjadi sosok yang dapat menopang kerajaan ini seperti ayahku.
Selama ini aku menyangka perasaanku padanya merupakan kristalisasi kebencian yang terakumulasi oleh waktu. Tapi sekarang aku sadar kalau perasaan itu bukanlah benci, melainkan cinta. Aku cinta ayahku dan ingin membuatnya banga.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com