Jack menatap jauh ke dalam palung hitam yang ada di bawahnya dan melihat bayang-bayang masa lalu dengan mata polosnya yang dibanjiri oleh air mata. Keputusasaan yang memeluknya erat dalam keheningan itu membuat dadanya sesak, seakan terhimpit oleh kepingan-kepingan hatinya yang remuk redam.
Sudah berapa lama aku terombang ambing di danau gelap ini? Apa baru beberapa detik berlalu? Ataukah sudah setahun? Aku tidak tahu lagi…
Tapi kenapa rasa sakit di dadaku ini tak kunjung hilang…?
Sepertinya belum semenit berlalu setelah aku melihat Pak tua Izack dan Nardar mati di depanku.
Sial…!
Aku hanya bisa berdiri tanpa bisa melakukan apa-apa untuk menolong mereka.
Aku lemah...
Aku tidak berguna...
Inikah yang dinamakan dengan penyesalan…?
Ataukah ini yang disebut dendam…?
Kenapa sakit sekali…?
Aku tidak mau merasakannya lagi…
Tolong…
Siapapun tolong aku…
Tolong… Istriku…
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com