webnovel

Seorang Adventurer

"Sebagai seorang Adventurer kau harus patuh kepada aturan dan kode etik yang kami tetapkan. Jangan khawatir, kau tidak akan merasa terbelenggu atau terbebani dengan aturan itu. Kami menjunjung tinggi kebebasan, kebersamaan, kekeluargaan dan keadilan. Kau dapat membaca peraturan itu di ruangan latihan kami, aku yakin kau akan cepat terbiasa dengannya". Kata Francis dengan senyum lebarnya.

Setelah mengatakannya ia menarik sebuah tali di kanan belakang kursinya. Beberapa saat kemudian seorang gadis yang sangat cantik dengan mata hijau bening yang tatapannya dapat menembus ke dalam hati setiap lelaki itu masuk ke dalam ruangan itu. Rambut panjang dan pirangnya terurai saat ia berjalan, bau wanginya membuat hati Jack meleleh dalam sesaat. Melihat telinganya yang memanjang ia tahu kalau ia adalah seorang elf.

"Tolong buatkan lencana untuk teman baru kita ini" Francis berkata sambil menyerahkan dokumen pendaftaran Jack.

"Baik" Ia menerima dokumen itu dan keluar dari tempat itu.

Mata Jack terus mengikuti kemana gadis itu bergerak, ia merasa kagum dan gembira karena akhirnya merasa telah benar-benar berada di dunia fantasi.

"Oke, karena kau benar-benar tidak tahu, akan kujelaskan apa sebenarnya seorang Adventurer itu" raut wajah dan nada bicara Francis terlihat serius, ia menautkan kedua tangannya dan menaruh dagunya di sana.

"Adventurer Guild didirikan sekitar tiga ratus enam puluh tahun yang lalu atau sepuluh tahun sebelum peperangan besar dengan bangsa iblis oleh tiga kesatria legenda, William Pendragon, Auriel Taurendil dan Gildore Mountainfall, tujuan utama mereka adalah untuk mempersiapkan diri melawan bangsa iblis yang akan menyerang saat itu. Karena menjunjung tinggi keadilan, persaudaraan dan kebebasan, Adventurer Guild berkembang pesat pada saat itu. Hanya dalam beberapa tahun Adventurer Guild mampu tumbuh menjadi salah satu organisasi yang berkontribusi banyak dalam peperangan pada masa itu. Peperangan melawan Iblis berlangsung selama seratus lima puluh tahun lamanya. Semua Kerajaan di Benua Palonia akhirnya bersatu untuk melawan mereka, banyak kesatria-kesatria hebat terlahir pada zaman itu. Sayangnya enam puluh tahun setelah peperangan dengan bangsa iblis berakhir tujuh Kerajaan besar mulai berperang satu sama lain dan peperangan kembali terjadi selama empat puluh tahun lamanya. Adventurer Guild memproklamirkan dirinya sebagai pihak yang netral dalam perang itu, tetapi anggota mereka tidak bisa berbuat hal yang sama karena mereka mempunyai kewajiban untuk mempertahankan negaranya. Dalam perang itu kita terpecah belah, puncaknya adalah saat bangsa elf diserang oleh beberapa Kerajaan dalam satu waktu, Adventurer Guild berada dalam dilema yang besar, di satu sisi mereka berdiri di kubu yang netral, sedangkan di sisi lain teman-teman seperjuangan mereka sedang dilanda musibah. Sejak saat itu Bangsa Elf menutup diri dari dunia luar, begitu juga dengan Auriel Taurendil, ia bersama dengan teman-temannya kembali ke Hutan Suci untuk membela Kerajaan mereka. Kondisi Adventurer Guild sangat memprihatinkan pada saat itu" di tengah-tengah cerita ia bangun lalu berjalan mondar-mandir sambil menaruh kedua tangannya di belakang dan melanjutkan ceritanya.

"Setelah perang berakhir Adventurer Guild mulai membangun lagi pondasi Keadilan, Persaudaraan dan Kebebasannya, untuk menjadikan tempat ini menjadi tempat berkumpulnya para kesatria. Selain membangun kekuatan dan kebersamaan yang lebih kokoh, kita juga mencari jalan baru untuk menyejahterakan semua makhluk agar perang besar tidak terjadi lagi. Untuk itulah kami membangun departemen-departemen baru seperti Departemen Perbankan, Departemen Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Departemen Pengembangan dan Penelitian Lingkaran Sihir, Departemen Pendidikan, dan masih banyak lagi"

Ia melihat ke arah Jack, sambil mengacungkan jari telunjuknya ia berkata "Untuk lebih jelasnya kau bisa membaca tentang sejarah dan perkembangan dari Adevnturer Guild di Perpustakaan Alexandrium. Kau juga bebas untuk bergabung dengan departemen manapun yang kau sukai, tentu saja mereka mempunyai kualifikasi masing-masing untuk menerima anggota baru"

"Adventurer mempunyai beberapa tingkatan, antara lain kelas S,A,B,C,D,E dan F. Kelas tersebut didasarkan pada kontribusi yang kau berikan dan kekuatan yang kau miliki. Semakin tinggi kelasmu semakin banyak fasilitas yang dapat kau dapatkan. Sebagai contoh, seorang Adventurer kelas A akan mendapatkan tempat tinggal dari Guild. Dengan menjadi Adventurer Kelas B kau dapat masuk ke bagian belakang Perpustakaan Alexandrium untuk membaca buku langka tentang pengetahuan dan teknik khusus yang dimiliki oleh Guild. Selain itu semakin tinggi kelasmu semakin kecil biaya administrasi yang harus kau bayar saat mendapat komisi dari misi yang kau selesaikan dan saat menjual barang kepada Guild"

"Lencana Adventurer ada empat macam, Adventurer Kelas S memiliki lencana platinum yang memiliki warna pada logonya, terlihat sangat elegan dan berwibawa. Adventurer Kelas A & B memiliki lencana Emas, Adventurer Kelas C & D memiliki lencana perak dan Adventurer Kelas E & F memiliki lencana perunggu. Kau akan mendapat lencana baru saat kelasmu naik ke tingkatan di atasnya. Ah, Lencana Adventurermu bisa kau ambil di meja resepsionis lantai dua setelah keluar dari sini, aku yakin mereka sudah selesai membuatnya"

Francis berjalan lagi ke kursinya, setelah duduk ia berkata "Aku rasa itu cukup, jika suatu saat nanti ada sesuatu yang ingin kautanyakan padaku, kau dapat mencariku di sini"

"Terima kasih", Jack bangun, sedikit membungkukkan badannya dan keluar dari ruangan itu.

Ia berjalan ke arah resepsionis untuk mengambil lencananya dan bertemu dengan elf cantik yang tadi ia temui di ruangan Francis. Setelah melihatnya, elf itu mengambil sebuah lencana dari perunggu berbentuk perisai yang memiliki logo Adventurer Guild berupa dua pedang menghadap ke atas yang saling bersilangan, di belakangnya ada gambar bintang segi delapan yang menunjukkan arah mata angin.

Gadis Elf itu memberikan lencana di tangannya kepada Jack tanpa berkata apapun, wajahnya sedikit merona. Saat Jack menerima lencana itu, secara tidak sengaja tangannya tidak sengaja menyentuh tangan gadis itu, hatinya bergetar saat melihat wajah gadis elf itu sedikit memerah, untuk sesaat ia tidak dapat mengalihkan pandangannya dari mata hijau bening yang sangat memikat itu. Setelah beberapa saat akhirnya ia melihat ke arah sebuah lencana perunggu yang ada di tangannya.

Ia merasa semangatnya petualangnya membara dan bangga akhirnya dapat menjadi bagian dari Adventurer Guild. Setelah berpikir sejenak Jack bertanya pada gadis elf itu, "Maaf, di mana aku bisa menjual ini?" sambil menunjuk ke arah tombak di tangannya. "Mungkin tongkatnya tidak begitu berharga, tapi taring yang ada di ujungnya kurasa cukup bernilai".

Gadis elf itu berkata dengan suaranya yang halus, "Anda dapat menjualnya di ruangan sebelah, di sana ada Guild Shop, tempat para Adventurer biasanya bertransaksi, anda bisa menjualnya di sana. Selai itu anda juga dapat memesan senjata atau barang lain yang dibuat dengan material yang anda miliki di Guild Workshop yang berada di bawah tempat itu"

Setelah beberapa detik Jack baru tersadar dan menanggapinya, "Ah, terima kasih banyak" Setelah mengangguk ia pun berjalan menuju Guild Shop.

Gadis elf itu menghela nafas dan melihat Jack yang sedang berjalan menuju ke ruangan di sebelahnya.

...

Di belakang sebuah meja yang berisi berbagai macam senjata, seorang pria berbadan besar yang terlihat berumur lima puluh tahunan sedang duduk dan menikmati rokok dengan pipa kayu panjangnya sambil menutup mata. Saat sedang menyenandungkan lagu kesukaannya, ia mendengar suara ketukan dari arah meja di depannya. Seorang laki-laki berambut hitam yang terlihat kurus sedang berdiri di sana, bajunya terlihat compang-camping seperti telah melewati sebuah pertempuran yang sengit. Pria itu adalah Jack.

"Maaf, aku ingin tahu apakah aku bisa menjual ini?" kata Jack sambil menunjukkan tombaknya.

"Fuuuuuh" Setelah mengeluarkan semua asap di dalam mulutnya ia bangun dan mengulurkan tangannya. "Coba kulihat".

"Hmm, ini kayu dari pohon Streaf yang ada di Hutan Kegelapan, mata tombaknya juga dari taring serigala fernis yang sudah diberi racun dan sepertinya baru dibuat beberapa hari yang lalu, apa kau yang membuatnya anak muda?" pria itu tahu semua tentang tombak itu meski baru melihatnya selama beberapa saat.

"Betul, kira-kira berapa aku bisa menjualnya?"

"Apa kau benar-benar ingin menjualnya? Kayu Streaf ini sangat kuat seperti besi tapi lentur, jika kau membuat tombak dari kayu ini aku jamin hasilnya tidak akan mengecewakan. Dan sepertinya kau membayar mahal untuk mendapatkannya anak muda" Kata pria itu sambil menunjuk ke lengan baju Jack yang robek.

Jack termenung, terlihat sedang memikirkan jawabannya.

"Sayang sekali taring yang kau gunakan berasal dari serigala fernis yang masih muda. Hmm, kau menalinya dengan otot tendon serigala itu? Cerdas, tidak banyak orang yang bisa membuat senjata seperti ini dalam kondisi terdesak. Aku bisa membuatkan sebuah tombak yang bagus untukmu dari kayu ini, jika diproses dengan benar akan menjadi senjata yang luar biasa. Tapi mata tombaknya harus diganti. Akan kutukar taring fenris ini dengan mata tombak baja yang kupunya. Bagaimana?"

"Berapa aku harus membayar untuk membuatnya?" kata Jack ingin tahu.

Sambil tersenyum pria itu pun menjawab, "Tombak dengan kayu ini biasanya dijual dengan harga antara dua sampai tiga koin emas. Hahahaha tapi karena aku suka bagaimana kau bisa membuat tombak ini dengan kreativitasmu sendiri, kau cukup membayarku satu koin emas saja anak muda".

"Apa aku bisa mendapat diskon? Bukankah anggota Guild mendapat diskon saat memesan sebuah barang?" kata Jack dengan muka datar.

"Hahahaha, aku suka gayamu anak muda, ternyata kau juga orangnya humoris. Diskon yang kuberikan tadi sudah sangat besar, aku hanya mengambil beberapa persen saja untuk ongkos pembuatannya, sisanya digunakan untuk proses pembuatannya. Jangan salah, harga barang pesanan lebih tinggi dari harga jual barang jadi. Bagaimana? Oh, namaku Taurd Thruldrendikr, aku ketua salah satu Guild Workshop yang ada di sini. Siapa namamu anak muda?"

"Namaku Jack Walker. Apa benar kayu ini sangat berharga?" kata Jack agak ragu.

"Benar, kayu ini hanya tumbuh jauh di dalam Hutan Kegelapan, tidak mudah menemukannya. Kau bahkan bisa menjual kayu ini seharga satu koin emas"

"Bagaimana dengan taringnya?"

"Walaupun taring ini berasal dari serigala fenris muda, harganya sekitar 3 sampai 4 koin perak"

Jack mengangguk, ia berpikir sambil memegang dagunya. Ia pun membuka bungkusan yang ada di punggungnya dan mengeluarkan enam buah taring dan menaruhnya di atas meja. Dua diantaranya terlihat lebih besar dari yang lainnya.

Saat melihat kedua taring itu mata Tarud melebar, ia terlihat sangat kaget.

Gimana ceritanya? Seru kan?

Dukung terus novel ini ya suapaya terus update :D

skywalk3rcreators' thoughts
Chapitre suivant