"Jika kalian masih ingin hidup, sebaiknya jangan menggangguku lagi!". Virgo mengancam mereka dnegan suara dingin dan mendalam.
Mendengar hal itu, para penyihir tersebut bahkan tidak bisa bersuara lagi, dan hanya melotot dengan tubuh yang sedikit gemetar, Virgo menyadari hal itu, tapi dia tidak terlalu peduli dan segera melesat ke arah tangga yang menuju ke lantai 3.
"Bruuuck".
Salah satu penyihir senior langsung terjatuh lemas, seolah dia baru saja lolos dari kematian.
"Siapa pemuda itu? Di tingkat apa dia sekarang? Kenapa tubuhku bisa gemetar hanya dengan satu tatapannya saja?". Gumamnya benar-benar tidak percaya.
Rekan-rekan di dekatnya tidak bisa menjawab, mereka hanya bisa menggelengkan kepala penuh kebingungan.
Tidak ada satu orang pun dari mereka yang mengenal Virgo.
Di sisi lain, Virgo baru saja sampai di lantai 3, dia bisa merasakan tekanan aura petir biru, dia menyipitkan mata sedikit bingung, entah bagaimana dia merasa petir biru itu seolah menariknya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com