"Sudah lakukan saja, jangan sampai kita berdua terluka, itu hanya akan memperburuk keadaan". Tegas Artha sekali lagi.
Mendengar hal itu Virgo dengan spontan dan putus asa melompat mundur, dan menyisakan Artha yang kini setengah berlutut menahan hantaman pedang Loxsa.
"Harusnya ini lebih baik, setidaknya salah satu dari kami harus bertahan hingga batas waktu yang telah di tentukan". Batin Artha. Dia tidak punya pilihan lain lagi.
Kini dengan seluruh kemampuannya, dia berusaha menahan tekanan kuat dari kapak besar, dia sangat yakin setidaknya masih bisa bertahan hingga lebih dari satu menit.
Namun itu bahkan tidak berlangsung lebih dari 10 detik, sebuah senyuman miring terlukis di wajah Loxsa, kapak ungu tersebut bersinar dengan warna yang semakin pekat.
"Kau bisa menahan pedangku menggunakan busur kecil itu, aku akui kau cukup kompeten, tapi kau juga benar-benar bodoh.
jika ini adalah pertarungan hidup dan mati, kau pasti akan langsung mati.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com