Bekas luka seperti lambang matahari itu mulai bersinar, berubah menjadi warna emas. Virgo belum menyadarinya, namun ia merasakan aliran darahnya seperti mendidih dan aura panas menyelimutinya.
Virgo berjalan perlahan dan tidak terlalu memedulikan keadaannya, setelah keluar dari pinggir hutan dengan sebuah tombak, fokus utamanya adalah mendapatkan tempat yang cukup tinggi untuk mengintai ikan.
Lalu tatapannya terhenti pada sebuah batu karang yang cukup besar yang berada sekitar 200 meter dari tempatnya berdiri, "Baiklah itu tempatnya, aku akan mengamati dari sana". Gumamnya dengan senyum lega.
Virgo menutup mata kemudian mulai menarik napas dalam, hal itu sudah biasa dilakukannya sebagai metode menenangkan diri, namun kali ini bukan hanya ketenangan yang di peroleh nya melainkan fokus yang sangat tinggi.
di sisi lain ia juga merasakan sesuatu yang aneh dalam tubuhnya.
Namun ia tidak terlalu memikirkannya dan dengan segera membuka mata perlahan, dan langsung bergerak ke arah batu karang besar, Beberapa saat kemudian Ia melihat Batu karang itu berada persis di hadapannya.
Virgo tidak merasa kelelahan dan sadar sepenuhnya ia hanya membutuhkan waktu beberapa detik saja untuk sampai di batu karang tersebut.
Meskipun tidak percaya, tapi itu adalah kenyataan yang dialaminya, jadi ia memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya, namun kini tubuhnya semakin panas ia pun berpikir untuk berteduh sesaat.
Di pinggir hutan dekat batu karang Ia melihat sebuah kayu mati, dan berpikir untuk mengumpulkan nya terlebih dahulu menurutnya hal itu akan berguna untuk membuat api nantinya.
Beberapa saat kemudian, setelah mengumpulkan ranting kayu mati, "Baiklah aku harus segera menangkap ikan". Pikirnya dan tanpa sengaja langsung memegang kayu mati itu dengan erat, dan tiba-tiba.
"Wurrrt".
kayu di tangannya tiba-tiba terbakar, Virgo yang terkejut langsung membuang ranting Kayu yang sudah terbakar tersebut, di satu sisi ia tidak terlalu kaget karena sebelumnya hal aneh selalu terjadi padanya.
"Krockkk ... krooock".
Suara perutnya kembali memanggil dengan merdu.
"Hehe, tenang aku akan memberimu sesuatu yang enak". Ucap Virgo sambil mengelus perutnya yang kelaparan, ia yakin dengan kekuatan sekarang, dia bisa mendapatkan makanan dengan cepat dan lezat.
Virgo pun segera berlari ke arah batu karang, "Ini benar-benar membantu". Dengan senyum lebar, Virgo berdiri di atas batu karang sambil tersenyum tipis, saat melihat beberapa ikat yang cukup besar.
Setelah mengunci targetnya, ia pun segera melempar tombaknya tanpa ragu sedikit pun.
"Suuuust".
Tombak itu melesat seperti kilat dengan cahaya berwarna emas kebiruan.
Virgo sampai terkejut dan terpesona melihatnya, "Itu benar-benar indah". Gumamnya tanpa sadar.
"Pluuuck".
Tombak itu pun menembus tepat di kepala ikan yang hampir seukuran tubuhnya, ikan tersebut pun langsung mengambang di atas permukaan air laut.
"Yaaah, berhasil".
Virgo sampai melompat-lompat karena bahagia, lalu dengan cepat mengambil ikan tersebut, menyeretnya hingga ke pinggir hutan.
"Aku rasa ini sudah cukup". Virgo menyiapkan kayu mati yang sebelumnya sudah dikumpulkannya, lalu kembali mencoba memegang salah satu kayu mati yang sangat kering dengan erat.
"Wurrrt".
"Berhasil".
Cara itu pun berhasil hanya dalam satu kali percobaan, ia tidak menyangka akan semudah itu, jika saja ia tidak punya kekuatan tersebut, mungkin membuat api saja membutuhkan perjuangan yang cukup keras.
Beberapa menit kemudian, ikan telah matang, dengan rasa lapar yang sudah tidak tertahankan ia pun melahap ikan besar itu dengan cepat.
"Haaah, akhirnya aku bisa makan". Virgo menepuk perutnya dengan lega.
Hari pun sudah hampir sore, Virgo terduduk dan berpikir apa yang harus ia lakukan selanjutnya, mimpinya saat berada di kegelapan itu pun langsung terlintas kembali di pikirannya.
"Benar, aku harus ke sana, jika berhasil, semuanya akan jelas". Leo menatap ke gunung di tengah pulau, "Aku akan segera mengetahui dari mana asal kekuatan ku ini". Virgo segera bangkit dan meraih tombaknya, kemudian berjalan menuju ke dalam hutan.
"Wwuuussst".
Virgo kini berlari meninggalkan jejak kilatan berwarna emas kebiruan terlihat bergerak dengan cepat seperti menari di dalam hutan.
Setelah menguasai kecepatan dan kontrolnya, ia merasa sangat gembira, tanpa peduli dengan bahaya yang akan di hadapinya di dalam hutan seperti sebelumnya.