webnovel

Syahera setuju untuk menikah

Syahera masuk setelah mobil Rendi meninggalkan halaman rumah. Haruna sudah tertidur, tapi Tristan masih terjaga. Ia ingin bicara empat mata dengan anak bungsunya itu.

"Rendi sudah pulang?"

"Sudah, Pah. Papa, belum tidur? Tumben," ucap Syahera sambil mengunci pintu.

"Bisa Papa bicara sebentar?"

Syahera enggan menjawab. Ia tahu apa yang akan dibicarakan oleh ayahnya. Sudah sering, Tristan menasehati Syahera. Namun, hatinya masih saja sekeras baja.

Tristan dan Syahera duduk di ruang baca. Kharisma dan wibawa Tristan masih terpancar jelas di wajah senjanya. Gurat ketampanan masa muda, masih tergambar jelas. Senyuman tipis tersungging di bibirnya, sebelum ia mulai bicara.

"Mamamu marah lagi. Pasti karena kamu menolak untuk menikah lagi."

"Pah …."

"Papa tahu. Tidak mudah menghilangkan trauma, tapi kamu harus melawannya, Sayang. Usiamu sudah matang. Lihat semua teman-temanmu. Mereka sudah menikah dan memiliki anak."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant