Haruna menyandarkan wajahnya di dada Tristan yang mulai terasa dingin. Dada polos suaminya itu menjadi basah oleh tetesan air mata yang mengalir dari kedua mata Haruna. Christian ikut menangis mendengar ratap kehilangan dari adik iparnya. Dokter dan perawat itu juga berkaca-kaca melihat Haruna yang memeluk erat jenazah Tristan.
Semuanya terdiam menahan tangis. Dalam ruangan itu hanya menggema tangisan Haruna yang begitu menyayat hati. Siapapun yang mendengarnya akan terenyuh.
Sementara di luar ruang ICU, Yuka dan Jihan sibuk memanggil-manggil nama Syahera. Mendengar tangisan Haruna yang sangat memilukan, Syahera terkulai tidak sadarkan diri. Perawat segera datang membantu mereka.
Haruna masih saja tidak mau melepaskan pelukannya. Semakin lama, air mata Haruna semakin membasahi dada. Air mata itu mengalir ke arah leher Tristan.
Deg! Deg! Deg!
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com