webnovel

Pergi tanpa pamit

Suara alarm di ponsel membangunkan Ratu dari mimpi indahnya. Jam enam pagi. Ia segera bangun dan keluar dari kamar itu lalu pergi ke kamarnya untuk membangunkan Raja.

Tok! Tok! Tok!

Tidak ada jawaban dari kekasihnya. Ratu memegang gagang pintu dan membukanya perlahan-lahan. Pintu terbuka, tapi ia tidak melihat Raja di ranjangnya. Ia mengetuk pintu kamar mandi, tidak ada tanda-tanda Raja di sana.

Ratu berlari keluar rumah untuk melihat motor Raja. Ternyata benar dugaan gadis itu, Raja sudah pergi karena motornya pun sudah tidak ada. Ia merasa kesal karena kekasihnya pergi tanpa pamit.

"Pergi begitu saja? Hah, menyebalkan," gerutu gadis itu. Ia pergi ke kamarnya untuk mandi dan bersiap pergi mengajar. Awalnya, Ratu pikir kekasihnya akan mengantarnya. Rupanya pria itu malah pulang tanpa berpamitan padanya.

***

Di kantor, Raja melamun dengan sedih. Ia memikirkan foto yang terpajang di atas nakas di kamar kekasihnya.

Satu jam yang lalu, sebelum pergi dari rumah Ratu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant