webnovel

Sudah lama

WARNING!!Dalam cerita ini mengandung muatan dewasa. Harap kebijksanaan pembaca. Bagi pembaca yang dibawah umur atau yang tidak nyaman dengan cerita ini, Dianjurkan untuk tidak membaca chapter ini

Pantat Kenan bergerak maju dan mundur secara perlahan dan teratur. Wajahnya masih bersembunyi di pundak sebelah kanan istrinya sementara Jesica melingkarkan kakinya di pinggang sang suami. Untungnya Kris akhir-akhir ini tidur bersama Jay jadi mereka tak terganggu saat bercinta. Arah selimut sudah tak karuan bahkan entah sejak kapan ada bantal di dekat tangan Kenan. Kali ini Kenan bangkit. Dia menarik salah satu kaki Jesica keatas dan dan kini telapak kakinya tepat berada di bahu Kenan. Saat bergerak sesekali Kenan menciumi kakinya. Entah apa tujuannya yang jelas dia suka melakukannya. Kenan bergerak lagi maju dan mundur dengan perlahan. Dia sepertinya sengaja ingin memperlama durasi percintaan mereka. Jesica terduduk sekarang sambil mengangkangi Kenan sementara suaminya masih bergerak. Sesekali Kenan mendekati wajah istrinya dan mencium dan sesekali lagi memainkan payudara istrinya yang ada di depannya. Meskipun usia suaminya sudah menginjak 62 tahun bagi Jesica Kenan masih tampak menggoda dan menggairahkan. Otot lengan dan perutnya bahkan masih ada. Tak jarang wajah tampannya membuat orang tak mengira Kenan sudah setua itu apalagi sekarang sudah mempunyai cucu. Jesica selalu bilang Kenan itu sekarang mirip aktor favoritnya Tom Cruise membuat suaminya tersenyum-senyum dan berpikir itu hanya gombalan Jesica untuk menenangkannya yang terkadang masih protektif jika Jesica dekat dengan bapak-bapak komplek atau rekan kerjanya yang masih muda. Mungkin rahasia awet muda Kenan karena dia sering berolahraga dan memakan makanan sehat. Belum lagi Kenan terbilang orang yang jarang marah jadi dia lebih banyak berbahagia dengan keluarganya. Ya Kenan memang tipe Family Man dan sifat itu menurun pada anaknya Jay. Jesica kini lebih naik kepangkuan suaminya. Memeluknya erat sambil mencium bahu suaminya itu.

"Kenapa sayang?" Kenan menghentikan aksinya itu. Jesica tidak menjawab dia lebih memilih untuk menjadi orang yang bergerak sekarang. Untuk membungkam mulut suaminya agar tak berbicara lagi Jesica menciumnya. Kenan teralihkan kini dengan tindakan Jesica. Dia mendorong istrinya untuk berbaring lagi sementara dirinya membuat gerakan secepat mungkin. Suara desahan Jesica kini terdengar memenuhi ruang kamarnya.

"hhmmhm....ahh..." Kenan saat miliknya berhasil keluar begitupun Jesica yang sudah tak bergerak sekarang. Setelah selesai Kenan beralih berbaring disamping istrinya. Tidak lupa dia menarik selimut untuk menutupi badan mereka. Dengan lemas tangan Jesica meraih handphonenya. Dia melihat pesan dari Jonathan yang memberitahu tentang meeting hari ini di AG karena rencananya Jesica akan melakukan sidak disela-sela meeting. Dariel sendiri belum aktif bekerja mengingat istrinya baru saja melahirkan.

"Siapa?"

"Jonathan.."

"Ngapain?".

"Ngasih tahu kalo hari ini ada meeting gabungan dept. Keuangan. Aku kemarin minta jadwal meetingnya supaya tahu jam berapa aku bisa datang."

"Katanya mau sidak."

"Iya, aku udah suruh Jonathan kok buat ga bilang."

"Kamu kenapa sih tadi?"

"Kenapa gimana?"

"Tahulah Mas ada yang beda. Cara meluk, cara cium beda aja."

"Ga suka?."

"Bukan ga suka sayang. Ada apa?biasanya kalo Mas ngerasa ada yang beda pasti ada sesuatu nih.." Tanya Kenan. Istrinya kini mendekat. memiringkan badannya dengan satu tangan menompang kepalanya.

"Mas sering banget kunjungan ke hotel ada apa?"

"Mas kerja, Mas pingin liat dong pelayanan disana gimana."

"Harus ke hotelnya?"

"Ya...main sesekali aja."

"Ada siapa disana?"

"Maksud kamu?"

"Ada yang pingin Mas liat?" Pertanyaan Jesica membuat Kenan tertawa kecil.

"Sayang...Mas ga pingin liat siapa-siapa."

"Mba Adel bilang Lina update status di WA foto berdua sama Mas pake caption bos yang baik dan tampan." Jesica mulai menjelaskan alasannya. Adel sendiri adalah orang kepercayaannya di hotel.

"Foto yang mana?"

"Ada berapa foto emang?" Jesica malah bertanya lagi ketimbang menjawab.

"Mas, sebenernya aku ga peduli ya kalo iya Mas ada main mata atau apalah sama si Lina itu cuman tolong ya jangan depan Kris."

"Hey hey jangan salah paham sayang. Mas ga kaya gitu." Kenan bingung karena tiba-tiba Jesica menuduhnya. Dia segera ikut berbaring miring dan meraih pinggang istrinya yang masih polos.

"Aku udah nahan-nahan ini loh Mas karena kemarin ada kejadian Ran terus kakak ngelahirin."

"Coba mana, Mas liat fotonya sayang. yang mana? Mas tuh perasaan ga pernah foto-foto berdua sama cewek." Kenan dengan lembut namun Jesica diam.

"Mas ga ada foto yang macem-macem. Cek aja HP Mas, cctv hotel atau... history email sampai transaksi rekening koran." Kenan meyakinkan. Kini Jesica meraih handphonenya lagi lalu memperlihatkan foto yang dilihatnya. Begitu selesai melihatnya Kenan segera mengambil handphonenya juga. Mencari foto yang dimaksud Jesica.

"Ini versi aslinya sayang, dia nge crop sendiri." Kenan menunjukkan jika foto itu diambil dengan semua stafnya tanpa terkecuali. Tidak ada foto berdua dengan siapapun.

"Berarti si Lina itu naksir." Jesica segera mengambil kesimpulan.

"Mas engga, padahal di WA mas simpen kontak dia sayang tapi Mas ga tahu dia update gitu."

"Aku juga simpen, Kita di hide kayanya mba Adel kebetulan engga."

"Ya udah. orang Mas ga ada main, udah clear ya.." Kenan meletakkan sembarang handphonenya. Jesica hanya mengangguk lalu duduk melakukan peregangan.

"Jangan dicuekin dong."

"Udah ga usah ke hotel lagi Mas."

"Iya engga." Kenan memainkan jemarinya di punggung Jesica yang kini membelakanginya.

"Mas...hari ini kita bahas aja yuk soal hubungan Jay sama Tiara mumpung bang Fahri sama Dena ada dikantor nanti."

"Apa ga terlalu cepet?40 harian aja belum."

"Ini bukan langsung ngelamarnya tapi bahas dulu niat kita terus tentuin harinya."

"Yakin Jay udah siap?"

"Mas, Mas udah janji loh sama anaknya."

"Iya tapikan harus dipikir gitu loh sayang. Ngelepasin Jay itu ga bisa kaya ngelepasin Kay."

"Terus sekarang kita biarin?aku ga mau ya Mas kejadian Kay keulang."

"Jay mana berani dan tahu hal begituan."

"Iya ga tahu tapi sekalinya penasaran dia bisa ngelakuin segalanya."

"Ya udah-ya udah nanti kita bahas sama Fahri." Kenan ikut duduk dan memeluk istrinya dari belakang.

"Belakangan ini kita udah jarang mesra-mesraan. Apa...perlu liburan sayang?"

"Aku baru mau bilang itu. Kayanya cape sama semua kejadian belakang ini."

"Udah 40 harinya Alm. Keyra sama Keyza aja ya."

"Iya Mas..."

"Mas ga pernah kepikiran selingkuh, cari pacar lagi atau istri muda. Udah cukup kamu. Ga ada waktu Mas mikirin itu diusia Mas kaya gini. Udah punya cucu nih tiga."

"Aku percaya kok sama Mas. Aku cuman nanya tadi."

"Iya sayang, ga papa. Mas ga mungkin ngulangin lagi kesalahan Mas yang dulu sama kamu."

"Iya Masku..." Jesica memegangi erat lengan Kenan dipinggangnya sambil melihat kearahnya. Suaminya itu kini menciumnya.

****To Be Continue

Chapitre suivant