webnovel

188. Awal Penderitaan Anastasia

Tangan Sony mengepal, lalu ia mengangguk cepat "Mbah. Aku harus kembali ke rumah sekarang."

"Son. Jangan gegabah. Perjanjiannya sudah dibuat, mereka bisa mengejar untuk membunuhmu kapan saja setelah tiga hari terlewati." Pesan Mbah Krisno. "Sementara kau pergi, aku dan Jihan tetap harus menjaga penjara ini, karena keadaan sedang tidak baik."

Sony mengangguk paham dan pergi untuk pulang ke rumahnya secepat mungkin.

***

Suara klakson mobil bergema di depan pagar. Hari sudah malam dan Tasia ditinggal berduaan dengan kakaknya di rumah, karena ibunya sedang berada di rumah sakit untuk menunggui nenek.

"Ayah sudah pulang.." Tasia membukakan pintu kemudi. Sony yang masih duduk di bangku, menatap wajah sang putri dengan raut pucat.

Tasia mengerutkan dahinya "Ayah kenapa? Ayah sakit?" ia meraih lengan sang ayah dan menariknya keluar mobil. Ia juga mengambil tas kerja sang ayah.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant