webnovel

149. Kembalinya Pangeran Argani

Kedua mata hitam dengan sebuah iris tipis berwarna kuning menyala. Cakar pada tangannya dilumuri oleh darah hangat yang masih menetes-netes, dua jasad anak muda terkapar di bawah kakinya. Sudah sangat lama dari kali terakhir ia bisa menghirup harumnya aroma udara segar, setelah sudah bertahun-tahun terkurung di dalam benda sempit dan hina. Tidak berdaya, tanpa kekuatan, dan dalam perasaan marah. Pria itu mengembalikan bentuk kakinya seperti semula, yaitu badan ular berwarna coklat tua. Ia menoleh ke belakang, kepada sebuah bangunan kecil berbentuk bulat aneh yang selama ini mengurungnya, membuatnya merasa tersiksa, menghancurkan semua yang sudah ia bangun dengan susah payah. Mengingat bagaimana ia bisa terkurung di tempat itu, membuatnya merasa sangat teramat murka. Ia tidak tau, sudah berapa tahun yang ia lewati di alam ini, menelantarkan segalanya yang telah ia raih di alamnya sendiri.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant