Diam-diam, Tasia berlari kecil ke dekat jembatan itu dan melihat ada sekitar dua puluh orang sedang berjalan dalam posisi berbaris dengan tangan terikat rantai, menyambung dari satu orang ke orang lainnya.
Tasia mengerinyit bingung. Ia berdiri di balik sebuah tembok bangunan rumah warga, memperhatikan kumpulan orang yang wajahnya terlihat sangat menderita itu. Apakah mereka penjahat? Kenapa mereka ditawan dan diperlakukan demikian? Namun yang lebih anehnya lagi, Tasia menyadari bahwa mereka semua tengah mengenakan pakaian yang sangat familiar di matanya. Pakaian mereka layaknya seorang manusia. Iya, manusia dari dunia manusia, bukan pakaian alam goib. Mereka mengenakan kaos, daster, celana jeans, piyama, dan lainnya. Bahkan ada yang mengenakan kaos-kaos dengan gambar kartun atau logo band Amerika yang tentunya hanya ada di dunia manusia.
"Apa yang mereka lakukan? Apakah mereka manusia?" Gumam Tasia.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com