"Argh!!" Pekik Tasia terkejut ketika Hadyan mendarat keras tepat di depan kedua kakinya. "Hadyan! Hati-hati! Kau tidak apa-apa?!" Tanyanya panik sambil membantu Hadyan berdiri.
"Simpulnya terlepas. Kau tidak mengikatnya dengan benar." Hadyan melihat jauh ke atas. Keadaan benar-benar sudah nyaris menggelap di sana.
"Aku tidak bisa mengikatnya dengan benar karena akar ini terlalu besar. Bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan? Aku takut sekali," Pundak Tasia mulai bergetar.
Hadyan tersenyum lembut. Ia memijat ringan kedua pundak Tasia yang berdiri risau di hadapannya.
"Jangan takut. Ada aku di sini yang akan menjagamu. Kau bisa tenang selama ada di sisiku." Lalu Hadyan mendongak ke atas dan memeriksa sekeliling. "Kita tidak boleh diam di sini. Kita harus mencari tempat istirahat yang lebih aman sebelum hutan benar-benar gelap."
Tasia mengangguk paham lalu mengikuti langkah Hadyan dalam gandengan tangan besarnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com