webnovel

Sama-sama telur

"Bukankah tadi pagi kau bilang kau tidak suka makan telur dan tak bisa makan telur? Bahkan kau memuntahkan isi perutmu gara-gara telur kan?" Ucap Arya mencoba mengingatkan istrinya.

Amanda sendiri melirik kekanan dan kekiri ia juga mengingat hal itu. Namun ia tak mau ambil pusing, ia melanjutkan makannya.

"Ya.. memang aku tidak suka telur dadar. Yang tadi pagi kan telur dadar kalau ini kan telur ceplok." Ucap Amanda dengan entengnya.

"Hah?? Tapi kan ini judulnya sama-sama telur." Arya merasa heran dan tidak mengerti dengan keanehan ini. Bukankan mau telur dadar atau telur ceplok juduknya sama-sama telur.

"Ya aku tau kalau ini sama-sama telur. Tapi mau bagaimana dong? Orang akunya pengen makan telur ceplok."

"Huh..!! sabar.. sabar.." Arya mengelus dadanya pelan mencoba menenangkan diri mengahadapi kelakuan istrinya yang sedang hamil yang semakin lama kelakuannya semakin aneh saja dan tak bisa ia mengerti.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant