"Deithea, lihat baik-baik. Ibumu ini akan menunjukkan apa itu sihir yang biasanya orang dewasa bicarakan!" seru Hionthea dengan keras. Kantong yang dipegangnya langsung dia lempar dengan asal.
"Baik!" Mungkin Deithea takut, tetapi melihat ibunya yang bersemangat membuat dia merasakan antisipasi. Ibunya tidak pernah seheroik itu.
Hionthea melempar belatinya ke udara. Bibirnya mulai berkecumik membacakan mantra. Sebelum belati itu jatuh ke tanah, cahaya biru langsung menyelimutinya.
Perth yang melihat ini langsung menyipitkan mata. Dia tidak tahu kalau ternyata Hionthea cukup mahir menggunakan sihir. Sepertinya menahan wanita itu tidak semudah yang dia kira.
Belati milik Hionthea melesat secepat kilat ke arah Perth. Ekor cahaya berwarna biru mengikuti ke mana belati meluncur.
Dengan cepat Perth melayangkan pedang di tangannya dan menangkis belati. Benda itu langsung terbanting. Namun, sebelum terbanting jauh Hionthea segera membelokkan arah belati hingga kembali menyerang Perth.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com