webnovel

Ketakutan

Sementara di desa Ciseram, Andini merasakan tubuhnya terasa sakit semuanya. Dia baru saja sadar dari pingsannya

"Aduh! Kepala gue sakit banget lagi. Aldi lo di mana Di, kok gue nggak bisa ngeliat apa-apa ya di sini gelap banget." Gumam Andini dalam hati, dia kemudian bangun dan duduk bersandar di dinding. Dia meraba-raba di sekelilingnya, tangannya merasakan lembab dia sepertinya tidak mendapatkan alas apapun dan langsung duduk di tanah. Dia membayangkan pasti saat ini tubuhnya sangat kotor dan pakaiannya juga kotor.

Andini sebenarnya tidak betah berada dalam keadaan seperti itu, tetapi mau bagaimana lagi karena saat ini dia masih bisa bernapas saja sudah bersyukur sekali.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant