webnovel

Pernikahan Wisnu (2)

Khanza masih berdiri terpaku di depan meja rias menatap wajah dan sekujur tubuhnya yang sudah berbalut gaun merah maroon, lantas Ricko memeluk pinggulnya dari belakang.

"Ada apa, Sayang? Apa yang kau pikirkan?" bisik Ricko sambil mengecup pipi kanannya.

Khanza meringis merasa geli akan kecupan manja Ricko di pipinya.

"Aku, sedikit takut." jawaban Khanza membuat Ricko mendelikkan kedua alisnya.

"Apa yang kau takutkan? Aku bersamamu."

"Sayang, kita akan datang ke pernikahan mantan adik iparku. Bahkan dulu kami, kami sempat dekat."

"Lalu?" tanya Ricko dengan santai sambil memutar tubuh Khanza untuk menghadapnya.

"Lalu? Kau... Apa kau tidak merasa canggung sedikitpun?"

"Untuk apa? Kau sudah menjadi istriku, kau milikku, dan mereka? Mereka hanya bagian masa lalumu bukan?"

"Hah, oke. Lupakan tentang wisnu, walau bagaimanapun dia orang yang baik. Tapi kedua orang tuanya... Akh, aku tidak tahu bagaimana untuk menyapanya lebih dulu nanti."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant