Khanza yang sedang asyik membaca ulang kembali setiap pesan yang pak Gibran sampaikan tadi membuatnya lupa jam waktu pulang suaminya ketika sampai di rumah. Maka dengan tergesa-gesa dia menghapus semua pesan di kotak masuk pesan.
"Sayang, kau sudah pulang?" tanya Khanza menghampiri Ricko dengan gugup.
Ricko tampak terkejut ketika mendengar dan melihat sikap Khanza demikan gugup tak biasa.
"Kau mau makan?"
"Sayang, hei… Ada apa? Kenapa kau terlihat begitu gugup dan ketakutan? Bukankah ini memang jam pulangku dari hotel?" sahut Ricko menyentuh kedua bahu sang istri guna untuk menenangkannya.
"Eng, ah… Aku tidak apa-apa. Aku hanya terkejut saja kau pulang, tadi aku… Aku sedang melamun," terang Khanza sekenanya saja.
"Sayang, ada apa? Apa yang kau pikirkan, hah? Apa sedang terjadi sesuatu? Katakan?" Ricko berubah cemas ketika melihat sang istri demikian.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com