Jelang waktu 15 menit tepat, Ricko sudah berdiri di depan pintu apartemen Khanza. Sengaja dia menghitungnya untuk menghindari kecurigaan Khanza nantinya. Lalu kemudian dia menekan bel apartemen Khanza, sedang di dalam Khanza sudah usai membersihkan wajahnya yang sejak tadi sudah sembab karena tangisannya.
"Kenapa dia cepat sekali sampai?" ujar Khanza sambil menuju ke arah pintu.
Begitu pintu di buka, Ricko langsung tersenyum nyengir melihat wajah Khanza. Membuat Khanza sedikit heran melihat sikap Ricko saat ini.
"Apa Tuan sungguh lapar?" tanya Khanza dahulu sebelum mempersilahkan Ricko masuk ke dalam apartemennya.
"Lalu apa kau pikir aku datang kemari untuk mengganggumu saja?" balas Ricko dengan ekspresi wajah yang menyebalkan, sontak saja Khanza mendesis kesal dan membuka lebar pintunya sehingga Ricko bisa leluasa masuk ke dalam.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com