webnovel

Dosa Terindah

Lagi dan lagi, kembali terulang. Khanza menghentikan langkahnya saat sudah menuruni sepeda mininya, setelah dia melihat sosok pak Gibran berdiri di depannya, tepat di halaman restoran. Khanza melanjutkan langkahnya untuk menghampiri pak Gibran yang sudah terlihat sedang menunggunya sejak tadi.

"Ada apa?" tanya Khanza cetus.

"Apa kau marah padaku?" tanya Pak Gibran.

Khanza menyumbingkan bibirnya mendengar ucapan pak Gibran, "Lalu apa hal yang akan membuatku marah padamu, mas?" tanya balik Khanza.

Pak Gibran tersenyum kemudian, dia tahu betul karakter yang sudah melekat pada diri Khanza sejak awal mereka saling mengenal.

"Jika kau berdiri disini hanya untuk menanyakan hal itu padaku, aku tidak ada waktu. Aku harus segera pulang," ujar Khanza seraya berjalan maju dan melewati pak Gibran.

"Bisakah kita bertemu di tempat lain? Hanya berdua saja," ucap pak Gibran saat Khanza tepat berada di hadapannya.

Khanza sedikit tersentak dengan langsung menoleh menatap wajah pak Gibran.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant