"Kapan… Kau disini?" tanya Wisnu gelagapan. Menatap lekat wajah Khanza yang berdiri di hadapannya.
"Ehm…"
"Wisnu, duduk lah! Kita akan makan bersama malam ini," sang ibu menyela ketika Khanza hendak menjawabnya. Sontak saja, Devano langsung saja menarik tangan Khanza untuk segera duduk di kursi meja makan.
Makan malam pun berlanjut, dengan penuh ketegangan juga keheningan. Khususnya di hati Wisnu, sejak makan malam dimulai dia selalu terlihat gelisah. Hanya ayah dan ibu mereka lah yang menyadari akan sikap Wisnu.
Usai makan malam, Khanza langsung saja pergi menuju kamar tanpa berbuat apapun yang seharusnya biasa dia lakukan sejak awal menginjakkan kaki di rumah itu sebagai istri dan menantu. Sikap Khanza yang demikian membuat semuanya tampak heran, terlebih pada ibu Devano.
"Za, apa kau sungguh tidak bisa bersikap baik kembali di depan orang tuaku?" tanya Devano setelah menyusulnya di kamar.
Khanza bergeming. Dia sengaja bersikap acuh akan pertanyaan Devano padanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com