webnovel

Pesan Tersembunyi

"kalian semua berarti mengetahui keberadaan Paman hula,mungkin bisa antar Kami ke kota ashdown."ucap losc pada gigan.

"tenang saja sudah kami persiapkan,ayo cepat kirim pesan pada hula."gigan menyuruh anak buahnya.

malam itu mereka berdua bermalam di markas anggota Yong Creed,malam itu saat semua anggota telah tertidur Lili melihat losc sedang merenung menatap ke langit penuh harapan.keadaan malam yang dingin dan ditambah dengan hembusan udaranya membuat malam semakin terasa mencekam.

lili yang dari tadi melihat losc segera mendatanginya.ia kemudian duduk di sampingnya losc yang melihat ke arah lili segera bergeser mendekati lili.

"lili maaf karena tadi sembarangan bicara,aku hanya ingin keributan berhenti."ucap losc tapi lili terlihat senyum kegirangan.

"aku malah senang jika kak losc berkata seperti itu."jawab Lili.

losc pun hanya bisa tersenyum, meskipun ia tidak menyadari dirinya mengatakan hal seperti itu,namun ia merasa puas dengan ucapannya yang tidak ragu-ragu.

"aku sudah tidak memiliki keluarga satu pun.

mungkin sendiri membalaskan dendam pada orang itu bukan masalah,aku harus menjadi lebih kuat."ucap losc dengan nada sedih dipen

uhi harapan.

"kak losc tenang saja,aku akan menjadi orang yang selalu di samping dan ada untuk kak losc.kita akan hidup mati bersama, selamanya

dan aku sudah memutuskan akan berada."

ucap lili dengan penuh keyakinan.

mereka berdua akhirnya tertidur di tempat itu hingga menjelang pagi,gigan segera mencari tuan mudanya.lalu ia menemukan losc sedang tidur dengan terduduk di atas pohon tua tumbang di hutan tersebut sambil memel-

Luk lili di dekatnya.gigan yang melihat itu bergumam pada hatinya

"mungkin tuan muda akan bahagia bersama nona itu,ia benar-benar tenang."

"tuan sedang melihat apa, mungkin tuan menyukai nonanya tuan muda ya, sebaiknya..."

gigan yang mendengar anak buahnya menyeri

-ngai langsung memasang wajah sebal dan melihat ke belakangnya.

"dasar bodoh,kau sudah gila apa."ucap gigan.

pagi itu dua orag dari Yong Creed mengantar mereka berdua menuju ashdown.

"oh ya tuan muda tunggu sebentar."ucap gigan sesaat sebelum berangkat.

"ada apa?"tanya losc.

gigan terlihat membawa sebuah alat peniup dan langsung meniupkan alat itu, sesaat kemudian datang seekor merpati dan hinggap di pundaknya gigan.

"tuan muda ini adalah burung milik Yong Creed,tuan Waren yang memelihara burung merpati ini, biasa kami gunakan mengirimkan pesan.tolong berikan tangan tuan muda dan nona."setelah menjelaskan pada losc,gigan menggores tangan losc dan Lili,lalu membuat merpati itu meminum darah kedua orang itu.

"sekarang ia mengetahui tuanya jadi tuan muda bisa memanggil mereka sewaktu-waktu.ambil alat untuk tuan muda dan nona."ucap gigan menyuruh salah satu anak buahnya membawakan dua peniup yang sama namun dengan ukiran lambang keluarga warlod.

"tuan muda dan nona ini untuk kalian berdua,

karena tuan muda sudah menjadi kekasih tuan muda,jadi kami anggap nona sebagai anggota keluarga warlod."ucap gigan menjelaskan.lili yang melihat ketulusan hati dari gigan langsung tersenyum dan berkata

"terima kasih, apapun yang terjadi aku akan berada di samping kak losc, tenang saja percayakan padaku."

mereka berempat akhirnya sampai di pinggir hutan terlarang di perbatasan antara kekaisaran makku dan puris.karena perjalan yang lama mereka akhirnya memutuskan untuk berhenti dan istirahat di gubuk kecil dekat dengan rawa yang mengelilingi tempat itu.

"tuan muda tempat ini sangat berbahaya."

"lili di mana kita istirahat, apakah di gubuk itu?"tanya losc menghiraukan ucapan dari orang yang mengantarkan mereka.

"tunggu kak losc sepertinya ada orang yang tinggal di sini rawa ini penuh dengan jebakan."

jawab Lili.

samar-samar terlihat seseorang keluar dari gubuk kecil itu.lalu tertawa lebar dan berkata

"kalian mau istirahat aku akan menyambut baik tapi dapatkah melewati rawa ini?"

ucap orang itu.

"baiklah,tuan yang berada di sana,kak losc dan kalian berdua ikuti aku."balas lili.

lili mulai dengan melompat ke salah satu batu dan diikuti oleh losc dan kedua pengawal mereka.lalu melompat ke kanan dan segera memotong satu akar pohon yang diikuti oleh orang di belakangnya.namun lili berhenti sejenak dan menggerakkan tangannya seperti menghitung lalu ia masuk ke dalam rawa dan berjalan menuju arah orang itu diikuti oleh ketiganya.

"nona dari tawa anda saya kira anda adalah seorang laki-laki,namun anda adalah seorang wanita."ucap lili.

"sudah lama tidak ada yang mampu datang kemari, sepertinya kau sangat pintar."Jawab wanita yang menyambut mereka.

"nona menggunakan aritmatika langka saya sempat bingung tadi."ucap lili memuji.

mereka akhirnya disambut masuk dan ia menyuguhi banyak makanan serta minuman.

"tolong beritahu namamu,kamu terlihat sangat pintar,dan kalian bertiga."ucap wanita itu pada mereka berempat.

"aku Livia cosc,ini kekasihku losc Warlod dan mereka berdua yang mengawal kami."

"saya mell,dan ini rekanku rong"ucap kedua pengawal.

"untuk yang bernama warlod,apa kau yakin dengan nama itu?"tanya wanita itu pada losc.

"ya warlod adalah nama keluarga, memang kenapa?"losc balik bertanya.

"baiklah buktikan omonganmu."

tiba-tiba wanita itu segera menyerang losc yang membuat dirinya segera melompat mundur, wanita itu langsung keluarkan pukulan namun losc segera menepis dengan jurus miliknya,losc pun menyerang balik dengan melepas roh harimaunya.wanita itu menghindar dengan cekatan,saat losc bersiap menyerang wanita itu langsung bersujud pada losc.

"tuan muda maaf telah meragukan dirimu,

saya mavia pelayan pribadi nyonya Regin nenek tuan."ucap wanita itu saat masih bersujud.

"bangunlah tidak perlu bersujud.kenapa kau begitu yakin setelah menanyakan hal ini padaku?"

Mavia perlahan berdiri dan memberikan penjelasan.lalu mengajak mereka berdua memasuki ruangan bawah tanah di gubuk kecil itu.

"dahulu sebelum berada di pengasingan,

nyonya Regin memberikan lukisan ini padaku,

ia bilang jika aku harus memberikan pada tuan muda,nyonya berkata jika tuan muda akan datang pada waktunya."ucap mavia.

"lalu di mana nenekku sekarang,aku belum pernah bertemu dengannya,saat aku bertanya pada semua keluargaku hanya menangis."

tanya losc pada mavia.

"diriku pun tidak mengetahui keberadaan dari nyonya Regin."jawab mavia.

saat mavia dan losc mengobrol lili yang ikut masuk memeriksa lukisan itu,ia begitu tertarik dengan gambar gunung itu dan tulisan yang tercantum di sebelahnya.

"Lili ada apa?kau terlihat sangat serius."ucap losc.

"kak losc ini seperti sebuah pesan,tapi aku masih belum mengerti maksud dari syair ini.

kita bawa dahulu lalu kita pecahkan diperjalanan."jawab Lili.

"menurut mu pesan untuk siapa?"mavia menyahut.

"tentu untuk kakak losc, mungkin tentang keberadaan nenek."jawab Losc.

"jadi seperti kode atau aku,ooh aku tidak mengerti,apa kau mau membantu memecahkannya,Lili?"tanya losc.

"tenang saja, apapun yang kak losc butuhkan."jawab Lili dengan tersenyum.

lalu lili keluar membawa lukisan tersebut.

"tuan muda,nona sangat cerdas sangat cocok dengan tuan muda,nanti jangan lupa mengundangku ke pernikahan anda."ucap mavia dengan senyum genit menggoda.

mendengar hal itu wajah Losc langsung terlihat memerah.mereka berdua lalu keluar bergabung bersama.

"tuan muda tujuan perjalanan anda ke mana?"

tanya mavia.

"kami ingin menemui Paman hula di ashdown,

apa kamu kenal dengan paman."ucap losc.

"lelaki itu dengan bodohnya malah menyuruh tuan muda pergi ke tempat berbahaya."

ucap mavia dengan wajah kesal.

"memangnya kenapa,aku sendiri yang meminta."ucap losc sedikit penasaran.

"hula adalah suamiku, benar-benar pria itu,saat pulang nanti akan aku beri pelajaran tuan muda tenang saja."ucap mavia.

"karena kau adalah istri paman hula jadi aku harus memanggilmu bibi,baiklah bibi kami berangkat dulu."ucap losc berpamitan.

"kalian tidak perlu repot melompat,aku sudah buka jebakannya,jadi tinggal lewat saja."ucap mavia.

"sampai bertemu lagi bibi tercinta."ucap Lili.

mereka akhirnya melanjutkan perjalanan setelah setengah hari beristirahat di gubuk milik mavia.dalam perjalan ke kota ashdown,mereka tidak tahu apa yang akan menghadang mereka di sana.mereka terus memacu kudanya hingga memasuki gerbang kota,dan segera menuju ke kedai milik hula,

namun sampai di tengah jalan mereka telah dihadang oleh pasukan puris menyadari hal buruk terjadi dengan sigap mereka segera menyingkir dan melarikan diri.Tetapi di tengah jalan mereka dicegat oleh dua orang yang pernah losc temui.

"pangeran,itu adalah orang yang menyerang pangeran sewaktu di pelabuhan.mungkin kita harus menangkapnya."ucap Lupas pada Jinza.

"terserah, lakukan apa maumu,tapi aku ingin ia bisa berada di pihak kita, beladiri miliknya tidak sembarang."jawab Jinza.

"hei, beraninya kak losc itu milikku,dengar ya aku tidak akan serahkan kak losc padamu."

ucap Lili.

"hei,lebih baik kamu ikut bersamaku daripada pria bodoh itu."jawab Lupas.

"lili sebaiknya kita menyingkir."ajak losc pada Lili.

"jadi namamu Lili ya,ikutlah bersamaku nona Lili."sahut Lupas.

"mana mungkin aku ikut dengan dirimu,lalu jangan berani panggil namaku dengan Lili.

hanya ayahku dan kak losc yang boleh memanggilku Lili."jawab Lili.

"hmm nama yang spesial."jawab Lupas.

"hei ksatria,boleh aku tahu siapa namamu?"

tanya Jinza pada losc.losc yang mengingat pesan mavia agar tidak memberi tahu nama aslinya membuat losc mengelak

"jika pangeran ingin tahu silahkan tapi jangan memaksa,namaku adalah hal yang mahal."

jawab Losc.

"baiklah aku memaksa."jawab Jinza.

"tangkap mereka,tapi jangan sampai wanita itu terluka."perintah Lupas.

mereka berempat langsung diserang oleh para prajurit.lupas mengejar Lili,namun losc dengan cepat mengulanginya.

"tuan aku yang akan melawan dirimu,bersiap tuan."langsung losc langsung maju menyeran-

g,ia melepaskan jurus 73 gerakan tangan.

menyadari dirinya tersudut Lupas membalas dengan jurus pukulan tangan miliknya,melihat dirinya terus terdesak Lupas segera menjauh dan melepaskan pukulan ular putih miliknya.

losc segera membalas dengan pukulan hari-

mau miliknya.

"Auman harimau"ucap losc.

mereka berdua beradu kekuatan hingga kanan kiri mereka porak-poranda.namun beladiri Lupas masih terlampau jauh dari losc membuat dirinya terpental,Jinza yang dari tadi hanya memperhatikan segera turun dari kudanya dan ikut membantu,namun dirinya dihalangi oleh Lili.

"pangeran karena anda ingin merebut kak losc dariku jadi sebaiknya lawan aku sekarang."

ucap Lili yang menghadang langkah Jinza.

"aku tidak suka membuat wanita terluka,tapi mau bagaimana lagi."balas Jinza yang langsung melepaskan jurus banteng hitam miliknya.Lili segera menepis serangan dengan pukulan sirip ikan dan balik menyerang

"pangeran sebaiknya jangan meremehkan seorang wanita."ucap Lili dalam keadaan bertarung.

"kekasih seorang ksatria memang bukan wanita biasa."jawab Jinza.

mereka berdua terus adu gerakan hingga Lili menyadari pertahanan milik jinza terbuka,ia segera melepas jarum racun mengenai leher milik jinza,lalu segera menendang Jinza yang sedang dalam keadaan terhuyung yang membuatnya terpental.perkelahian segera terhenti,melihat Jinza tersungkur semua pasukan langsung menolong pangeran mereka,Lupas yang menyadari keadaan segera beralih kepada Jinza.

keributan besar itu menarik banyak perhatian,

pada situasi genting itu seseorang datang dan melepaskan pukulan kuat ke arah losc,dengan cekatan ia menghindar dan melepaskan jurus balasan,ia segera melepas pukulan harimau menyerang hutan dan sapuan harimau secara berturut-turut, orang itu juga segera melepas dua pukulan untuk membalas.karena berbeda kekuatan losc sempat mundur beberapa langkah.

"anak muda lumayan juga kau,tapi untuk saat ini kau bukan lawan yang sepadan,jadi berlat-

ihlah terlebih dahulu."ucap orang itu.

"ilmu tuan sangat hebat boleh tahu nama anda?"tanya losc pada orang di depannya.

"aku khaos be ketua partai ular putih."menden-

ngar jawabannya losc segera tersulut emosi namun lili yang menyadari hal itu segera mendekati losc dan berbisik kepadanya

"kak losc,kita bukan lawan sepadan dengan tua Bangka itu,ia sama seperti ayahku,lebih baik kita mundur segera."ucap Lili.

"kau benar."jawab Losc masih dalam keadaan marah.

"nona jika aku perhatikan kau mirip sekali dengan wajah Rohen,si dewa kematian."ucap khaos be.

Chapitre suivant