webnovel

Chapter 9: Jangan Bilang Dia Paham Kalau Aku Saja Tidak Paham

Setelah mereka memasuki ruangan tersebut, Wang Meng mengangguk kepada penjaga ruangan tersebut. Didalam, dia membuka peta dari Jing Wang Tomb. Chen Ming melihat sebuah sungai yang mengelilingi makam tersebut meninggalkan sebuah jalan masuk yang berbentuk seperti sebuah koridor.

Wang Meng menjelaskan, "Jing Wang Tomb berada di dalam hutan, dimana Murdering Temple beroprasi. Sebuah sungai mengelilingi daerah tersebut, meninggalkan sebuah jalan masuk, membuatnya susah diserang namun mudah dipertahankan. Seni perang mengatakan 'Peraturah ke-sepuluhh dari perang kepung: menyerang tempat yang mudah dilindungi setidaknya membutuhkan pasukan 10 kali lebih banyak dari musuh'. Mereka memiliki seratus ribu pasukan sementara kita hanya memiliki tiga puluh ribu pasukan."

"Benar-benar lokasi yang bagus." Chen Ming berkata ketika dia mempelajari Jing Wang Tomb.

Sungai tersebut merupakan perisai alami, menghentikan musuh. Menyebrang? Jangan bercanda, menyebrangi sungai adalah tindakan berbahaya, terlebih lagi pasukan mereka lebih sedikit. Pihak lawan dapat menggunakan panah api untuk membakar perahu mereka.

Hutan, api, sungai.

Chen Ming merasa dia menemukan sesuatu dan menengok ke arah koridor, "Berapa panjang koridor ini?"

"Pintu masuknya sepanjang tiga puluh li, ditutupi oleh dedaunan membuatnya susah menyerangnya.

Dengan tiga puluh li ini, mungkin ada sebuah cara.

Chen Ming mengetuk di arah pintu masuk dari koridor tersebut. Tidak mungkin dia akan menyerang tempat itu. Tapi dalam 'Romance of Three Kingdom', Lu Xu menyulut api di dalam markas Liu Bei, membakar satu juta pasukannya, "Untuk menang, kita tidak hanya memerlukan sungai tersebut sebagai keuntungan mereka, tapi juga menjadikannya penjara. Katakan pada pasukan untuk menyamar sebagai pedagang untuk membeli hutan di sekitar jalan masuk, lalu beri tahu yang lain, untuk memotong pohon di area ini. Ingat untuk memotong lurus mengikuti arah menuju pintu masuk, selebar tiga zhang. Tapi beri jarak kecil diantara mereka. Untuk menghindari Murdering Temple mengetahui strategi kita. Lalu kirim pasukan yang lain untuk memotong pohon disekitar sungai untuk memberi gambaran kalau mereka datang membeli kayu."

Wang Meng berpikir, Bukannya ini perang? Kenapa kita memotong kayu? Bagaimana Murdering Temple bisa mengetahui rencana ini kalau aku saja tidak paham rencana ini.

Meskipun dia tidak paham, Dia tetap melakukan perintah Chen Ming. Sudahlah, Pangeran pasti hanya membuat sebuah masalah.

Tiga hari kemudian, banyak kelompok pergi ke hutan untuk memotong kayu. Dengan betapa jelasnya aktifitas mereka, mereka dengan mudah diketahui oleh Murdering Temple...

Jing Wang Tomb.

Makam ini, sesuai namanya, adalah sebuah makam dari seorang penguasa, dan Murdering Temple mengklaim dan membangun banyak perbatasan dalam jangkauannya.

Seorang Temple Master sedang mendengarkan laporan dari mata-mata. Dia mengenakan topeng perunggu di wajahnya dan menggunakan baju hitam legam.

"Temple Master, pasukan akan tiba dalam waktu tiga hari."

Temple Master bangkit dari tempat duduknya, "Bagus, bagaimana reaksi dari pasukan Flying Tiger Army?"

"Tidak ada yang penting. Mereka menunggu sang Pangeran untuk muncul. Perbuatan yang mencurigakan mungkin akan diketahui oleh Regent dan Commander, karena sekarang mereka bermusuhan."

"Ha-ha-ha, bagus. Aku terperangkap di tempat ini, mengurus semua pasukanku, tepat untuk saat ini. Ketika mereka berdua terluka, aku akan menghabisi mereka dan menangka seluruh keluarga regent. Hanya dengan kematian mereka rasa benciku berkurang!"

"Terlebih lagi para pedagang membeli kayu di sekitar hutan dan orang-orang memotong pohon di sekitar Jing Wang Tomb."

"Cheng Wang dan Chen Yuhu sedang bertarung, dan ketika Chen Ming datang, dia akan pergi ke kota besar. Disaat itu, akan banyak kayu yang akan dapat digunakan untuk membuat senjata. Para pedagang ini pasti menemukan sesuatu."

Temple Lord tersenyum dibalik topengnya. Dia membuat Murdering Temple dibawah kendalinya karena usahanya,"Tunggu, tunjukkan padaku peta dimana mereka menebang pohonnya."

Si Pengawas mengeluarkan peta dan menunjuk ke arah setiap titik merah. Mereka berbentuk seperti bintang, bersinar dengan cerah, tapi kebanyakan dari mereka dekat dengan lorong.

Si Temple Lord melihat titik-titik tersebut dan berpikir, Kenapa mereka memerlukan kayu tersebut? Apa mereka mencoba mengubur seratus ribu pasukanku di hutan? Lorong tersebut luas dan datar, tidak ada tempat yang bisa digunakan untuk menyergap. Dia mengayunkan tangannya,"Aku pasti berpikir yang tidak-tidak. Katakan pada pengintai untuk tetap bersembunyi dan tarik orang yang mengawasi para penebang pohon tersebut. Tidak perlu mereka diketahui oleh para pedagang."

"Baik!"

Regent Estate

Sang Regent, berjubah hitam, pergi ke Grand Hall dan duduk di tempat duduknya sementara Chen Yuhu menyambutnya, "Ayah!"

Sang Regent marah, "Tidakkan kamu tahu kalau kita sedang dalam pertunjukan? Apa yang terjadi, sampai membutuhkan kehadiranku?���

'Ayah, aku menerima surat yang menyatakan kalau ada seratus ribu pasukan dalam Jing Wang Tomb!"

Sang Regent mengelus jenggotnya, "Kelihatannya sang Emperor sedang merencanakan sesuatu beberapa tahun ini. Tidak heran kalau orang yang menyerang pasukan kita tidak peduli dengan nyawanya selama kita bertarung satu sama lain. Tapi apa karena ini kamu memanggilku?"

"Surat yang ditulis Wang Meng menyatakan kalau dia akan bertarung dengan Murdering Temple."

"Apa katamu?!" Teriak sang Regent.

"Ming'er ingin melawan mereka."

"Ming'er mempunyai tiga puluh ribu pasukan Flying Tiger Army yang sedang menyamar, bersama dengan tiga puluh ribu pasukan Relentless Tiger Guard. Jing Wang Tomb susah untuk diserang, kenapa dia ingin menyerang makam itu dengan pasukannya yang sedikit ketika musuhnya pun memiliki keuntungan medan perang? Apa dia cari mati?"

"Kirimkan perintah untuk mundur, untuk menunda penyerangan Murdering Temple. Pasukannya boleh mati tapi tidak boleh ada yang terjadi pada Ming'er! Karena Emperor menyembunyikan seratus ribu pasukan, biarkan saja, kita harus memikirkannya matang-matang, ini bukan sesuatu yang bisa dikendalikan oleh pasukan Ming'er."

"Kirimkan perintahnya langsung!"

Chapitre suivant