Bandara Internasional Schiphol, Amsterdam.
Setelah selama seminggu Ayahnya menginap di Utrecht, hari ini Anya pergi mengantar kepulangan Ayahnya ke Aceh, beserta Amoka yang terus merengek minta ikut pulang kakeknya ke Aceh.
"Kakek, Amoka ikut kakek ya pulang ke Aceh," Amoka merajuk sambil memeluk kakeknya di depan pintu menuju area boarding. "Amoka rindu dengan King," Amoka menyebut nama kuda hitam kesayangan kakek dan Mamanya.
"Hanya rindu King? Tidak rindu dengan nenek? Atau rindu dengan Oom Hanan dan Oom Fatih?" tanya kakeknya dengan nada geli.
"Tentu saja aku juga rindu mereka semuanya," jawab Amoka polos meralat kata-katanya lagi. "Aku rindu permen gulali buatan nenek."
"Kalau Amoka pulang ke Aceh, nenek pasti buatkan permen gulali untuk Amoka," ujar kakek membuat wajah Amoka berseri-seri tapi hanya sementara. Ia kemudian menarik-narik ujung kemeja Mamanya dengan sedih.
"Mamaaa...kapan kita akan pulang ke Aceh?" tanyanya dengan wajah sedih.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com