webnovel

Chapter 3 - 8th Legion Wars.

"...Heal !."

Teriak gadis elf kecil bersamaan dengan mengayunkan tongkat yang dia pegang dengan kedua tangannya. Sebuah lingkaran bercahaya yang memiliki garis-garis membentuk sebuah symbol muncul tepat di bawah permukaan tanah di sekitar tubuhnya, disertai ribuan kilauan cahaya yang bergerak melayang di sekitar tubuhnya.

Seiring dengan mulai meredupnya kilauan cahaya itu, garis merah pada HP bar yang berada di pojok kiri atas dari layar penglihatan gadis elf yang merupakan Cecilia itu perlahan bertambah.

Tepat setelah HP bar Cecilia penuh, Cecilia terlihat mulai bersiap sambil memegang tongkat kayu miliknya, saasarannya adalah monster seperti jeli « Slime »yang berada tidak jauh didepan dimana dia berdiri saat ini. Sebelum dia berlari mendekati monster itu, dia terlihat sedikit ragu. Namun akhirnya dia berani maju dan menyerang monster itu dan memukulnya.

"Hyaaa~~!!!"

Ketika Cecilia memukulkan tongkat miliknya pada monster Slime itu, sebuah kata bertuliskan « Miss » muncul tepat di bagian atas kepala monster itu. Seketika Cecilia terlihat begitu terkejut dan sedikit ketakutan karena serangannya gagal. Dia mundur sejenak sedikit menjauhi monster Slime itu dan mulai menarik nafas sesaat untuk membuatnya tenang.

"... Don't mind Cecil-chan, kau pasti bisa."

Teriak LunaClaire yang kini sedang duduk di rerumputan di sekitar area dimana Cecilia sedang bertarung melawan monster Slime itu.

Saat ini Cecilia sedang melakukan Quest awal untuk job yang dipilihnya, quest tersebut adalah mengalahkan 5 Slime di area West Sindria. Meskipun monster Slime adalah monster yang sangat lemah dan tidak terlalu kuat, namun karena job Cecilia adalah tipe support,dia sangat kesulitan untuk mengalahkan Slime itu.

Job awal yang di pilih oleh Cecilia adalah Cleric.

Cleric adalah seorang penyembuh dan memiliki skill pendukung lain seperti menambah Damage, akurasi, pertahanan, kecepatan, dan lain-lainnya. Sebagai job pendungkung, kehadiran seorang Cleric dalam sebuah party akan sangat berguna, terutama saat menjalankan sebuah Quest Boss Raid.

Seluruh poin akan terfocus pada skill pendukung, karena itulah skill serangan Cleric akan sangat lemah. Selain itu karena level Cecilia masih rendah, dia belum mempunyai skill pendukung untuk menambah damage untuk serangannya. Cecilia hanya memiliki 2 skill saat ini, Heal « Penyembuhan » untuk menambah HP dan Protect « Pertahanan » untuk memperkuat pertahanan.

Cecilia terihat sedikit kecapaian saat ini, terlihat dari raut wajahnya dan nafasnya. Sambil mengayunkan tongkat kayu yang dia pegang pada Slime itu, dia terus menyerang dan sesekali mundur untuk mengalahkan monster ke 5 untuk menyelesaikan Quest awal yang dia ambil. Beberapa kali dia mendapat serangan, dan beberapa kali juga dia menyembuhkan dirinya sendiri sampai akhirnya dia berhasil mengalahkan monster tersebut.

Sebuah menu hologram berbentuk persegi panjang muncul tepat di depan tubuh Cecilia yang kini mulai ambruk dan duduk di atas rerumputan itu, menu tersebut muncul untuk memberitahukan bahwa misi yang dia ambil telah selesai.

« Quest Complete ».

Setelah mengibaskan menu peringatan itu kesamping dengan tangan kiri, akhirnya Cecilia bisa bernafas lega.

"Fuah ini sangat melelahkan!"

"Selamat. Apa kau baik-baik saja Cecil-chan."

Tanya LunaClaire berdiri di depan Cecilia yang masuk duduk direrumputan itu.

"Ya, aku baik-baik saja. Terima kasih banyak."

"Dengan begini Quest awal akan segera selesai, hanya tinggal mengambil 1 quest lagi. Tapi sebelum itu, sepertinya kamu harus punya skill penambah serangan terlebih dahulu untuk menyelesaikan Quest terakhirnya. Soalnya setelah ini, kamu harus mengalahkan salah satu Boss Slime."

"B-boss Slime?"

"Ya benar. Untuk Cleric memang sangat sulit, seharusnya kamu membuat sebuah party dengan para player yang tidak jauh berbeda dengan levelmu sekarang untuk menyelesaikan misi kali ini. Tapi, aku tidak melihat para player pemula di sekitar sini sekarang."

"Oh jadi begitu."

"Maafkan aku Cecilia, karena level kita berbeda sangat jauh aku tidak bisa membantumu."

"Ehhh, tidak perlu meminta maaf. Seharusnya aku berterima kasih karena kamu sudah membantuku sampai ke tahap ini. Ini sangat membantu."

Ada sebuah aturan dalam LLO bagi karakter untuk membuat sebuah party. Aturan tersebut adalah setiap party hanya bisa di buat jika setiap karakter yang masuk kedalam party tersebut tidak memiliki level jauh di atas dan dibawah Leader. Karakter dengan level di atas leader tidak boleh lebih dari 15 level, dan di bawah leader tidak boleh kurang dari 20.

Sistem ini di buat untuk membuat VR game ini menjadi sangat sulit di mainkan.

Dalam game-game lain, kadang karakter level rendah bisa masuk ke sebuah party beranggotakan grup besar agar XP yang didapat dari hunting mengalir cepat pada karakter level rendah yang memerlukan XP lebih sedikit, akibatnya pemain pemula akan lebih cepat naik level. Namun cara ini tentunya sangat curang, karena itulah sistem seperti ini di buat di LLO.

Selain itu, sistem party seperti ini berguna untuk menyelesaikan Quest tingkat tinggi yaitu Raid Boss.

"Sepertinya untuk hari ini sudah cukup. Di dunia nyata saat ini waktu telah menunjukan pukul 11 malam. Aku harus segera membersihkan badanku dan segera tidur."

Ucap Cecilia sambil melihat menu Controler miliknya.

"Eh sudah jam 11 malam?... Waktu begitu cepat berlalu."

Di dalam LLO, waktu game dan dunia nyata memiliki perbedaan sekitar 10 jam. Karena itulah, meskipun dunia nyata saat ini sudah menunjukan pukul 11 malam, di dalam game LLO saat ini masih menunjukan pukul 1 siang.

"Kalau begitu sampai jumpa LunaClaire, terima kasih banyak."

Cecilia terlihat mulai mengucapkan kata perpisahan, namun LunaClaire dengan cepat berbicara menghentikan tindakan Cecilia yang mulai membuka menu Controller untuk Log Out.

"Tunggu sebentar Cecil-chan?"

"Eh?"

"Boleh aku bertanya sesuatu padamu terlebih dahulu sebelum kamu keluar?"

"Apa itu?"

"Hmmm sebenarnya aku tidak ingin mengatakan ini. Tapi.." LunaClaire terlihat kebingungan untuk mengungkapkannya pada Cecilia saat ini. Tapi akhirnya dengan sedikit keberanian LunaClaire mengatakannya"... M-maukah kau bermain game LLO lagi besok?.. Aku tidak akan memaksamu, tapi hari ini sangat menyenangkan. Aku sangat senang sekali bertemu dan menghabiskan waktu bermain denganmu Cecil-chan."

Senyuman terlihat begitu indah terlihat pada wajah LunaClaire saat ini. Dengan hembusan angin sepoi-sepoi di area itu yang menerbangkan rambutnya di udara, LunaClaire terlihat begitu cantik saat ini bahwa membuat Cecilia begitu terpesona melihat kecantikannya.

"T-tentu saja aku tidak keberatan, besok sore aku akan log in kembali. Hari ini aku juga sangat senang bisa bertemu denganmu LunaClaire."

Jawab Cecilia dengan cepat membuat LunaClaire sangat bahagia saat ini.

"Terima kasih Cecil-chan."

"... Dan satu lagi LunaClaire, U-untuk ajakanmu sebelumnya mengenai bergabung dengan Legion Ludnica, aku dengan senang hati akan menerimanya. Salah satu alasan kenapa aku memainkan game ini di banding lainnya adalah karena Job Class Cleric ini. Karena aku sangat kikuk dan tidak mempunyai kemampuan dalam bertarung sebelumnya, aku memutuskan untuk mencoba menjadi seorang pendukung yang bekerja di belakang. Karena itulah, jika aku sudah cukup kuat aku akan bergabung dengan Legion Ludnica dan memberikan support padamu LunaClaire."

Mendengar perkataan dari Cecilia, LunaClaire terlihat melompat pada tubuh Cecilia dan memeluknya. Dia terlihat sangat senang saat ini dan terharu, jika di dunia nyata mungkin saat ini air mata sudah mengalir membasahi pipinya.

"Terima kasih Cecil-chan."

"Ehhhh?"

Ucap LunaClaire sambil memeluk erat tubuh Cecilia. Cecilia terlihat sangat terkejut saat ini ketika LunaClaire melompat dan memeluk tubuhnya. Wajahnya terlihat begitu merah dalam dekapan tubuh Cecilia.

"...L-LunaClaire?"

"Luna, kau bisa memanggilku Luna Cecil-chan."

"E-eh. B-baiklah Luna."

"Ini pasti sangat menyenangkan. Aku akan berjanji padamu Cecil-chan?"

"Janji apa?"

LunaClaire mulai melepaskan pelukannya pada Cecilia.

"... Sebelumnya kau begitu senang saat mengetahui bahwa aku pernah memainkan game Alfheim Online kan dan sepertinya kau masih menyukai game itu kan?... Kalau begitu, jika kau sudah memutuskan untuk kembali memainkannya, aku ingin kau membantuku juga disana. Jadi aku berjanji, aku juga akan bermain game ALO bersamamu suatu hari nanti. Aku janji."

Cecilia begitu terkejut mendengar perkataan LunaClaire, namun terlihat sebuah senyuman dari wajahnya yang menandakan bahwa Cecilia juga sangat senang saat ini. LunaClaire terlihat mulai mengangkat jari kelingkingnya ke depan Cecilia, begitupun dengan Cecilia yang mulai mengaitkan jari kelingkingnya pada jari LunaClaire.

Saling bertatapan satu sama lain, senyuman kini terlihat menghiasasi wajah mereka berdua.

***

Ding dong~~~!!

Suara bel tanda aktivitas sekolah telah usai kini telah berbunyi nyaring bergema ke seluruh area sekolah, seluruh murid SMA Kitauji telah selesai. Sekolah ini adalah sekolah dimana Haruna Claire berada.

Murid-murid terlihat telah keluar melewati gerbang, namun ada seseorang yang terlihat berdiam diri di sisi gerbang. Seorang wanita berambut pirang memakai seragam sekolah Kitauji, dia adalah Haruna. Sesekali menengok kearah dalam kawasan sekolah, Haruna kini mencari seseorang dari ratusan murid itu. Setelah 10 menit menunggu, akhirnya orang yang dia ingin temui akhirnya muncul di antara para murid itu.

"Kyosuke, lama sekali!!"

Dengan wajah cemberut, Haruna mendekati seorang pria yang berada di dalam sana. Pria berambut hitam memakai seragam blazer hitam-putih, bagian lengan blazer itu di naikan sampai sikut. Pria itu adalah Kyosuke Suichi, teman masa kecilnya Haruna dan juga pemilik karakter Rein di LLO.

Beberapa teman Kyosuke yang bersamanya beberapa saat lalu terlihat mulai meniggalkannya terlebih dahulu saat Haruna mendekatinya. Tatapan dingin terlihat pada wajah Kyosuke saat ini saat melihat Haruna ada di depannya, dia sedikit acuh pada Haruna dan tetap berjalan.

"Kenapa kau menungguku?"

"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu. Ini tentang sikapmu tadi malam saat di dalam game, apa maksudnya itu?"

Tanya Haruna mengikuti Kyosuke yang tetap berjalan.

"Apa maksudmu?.. Aku tidak mengerti sama sekali dengan yang kau bicarakan."

"Soal tadi malam, kau marah padaku kan sebelum akhirnya kau Log out begitu saja?"

"Aku tidak marah sama sekali padamu. Hanya saja, aku kesal dengan tingkahmu yang terlalu ceroboh tadi malam. Kau tau siapa mereka kan?. "

"Mereka adalah player dari Rohan benarkan?"

Jawab Haruna.

"Jika kau tau, lalu kenapa kau membuat masalah dengan mereka?... Mereka pasti tidak akan diam saja atas penghinaan yang kau buat pada mereka semalam. Dan aku yakin mereka akan mencoba menyerang Legionmu malam ini, dengan pasukan yang sangat banyak. Jika itu terjadi, apa yang akan kau lakukan?... dalam 7 hari ini, kau hanya beruntung hanya sekelompok player-player saja yang menyerang. Tapi jika Rohan yang menyerang itu berbeda, mereka sangat berpengalaman dalam Legion Wars."

"Jika itu terjadi, aku hanya perlu mengalahkan mereka."

"Apa kau mendengarkan perkataanku?"

Kyosuke sedikit mulai terlihat kesal mendengar jawaban cepat dari Haruna yang tidak mendengar perkataannya.

"Aku tidak punya pilihan lain, aku harus mempertahankan Ludnica apapun caranya. Meskipun itu artinya aku harus mengeluarkan seluruh kekuatanku." Ucap Haruna bergitu serius. "... Semalam Cecilia berkata padaku bahwa dia akan bergabung dengan Legionku jika sudah bertambah kuat. Karena itulah aku tidak boleh kehilangan Ludnica, aku harus mempertahankannya."

"Apa kau akan mengeluarkannya?"

Tanya Kyosuke.

"Ya aku akan menggunakannya jika mereka benar-benar menyerang malam ini. Selain itu, cepat atau lambat player lain pasti akan curiga dengan kekuatanku kan?... Aku tidak bisa menyembunyikannya lagi. Aku akan menggunakan kemampuan Special Job milikku."

Ucap Haruna.

Dalam LLO setiap player memiliki sebuah job base yang akan di pilih saat pertama kali mereka membuat karakter. Job base adalah tinkat pertama dari sebuah class job, sebelum akhirnya mereka akan naik ke tingkat berikutnya.

Setelah karakter mencapai level 50, setiap karakter akan di berikan sebuah pilihan untuk mengganti job base mereka ke tingkat ke 2 « Second Job ». Setiap job base yang ada hanya akan di berikan 2 pilihan saja pada tingkat ini yang akan menentukan type kemampuan dari job mereka.

Sebagai contoh adalah Job base knight pada tingkat ini akan mendapat 2 pilihan type kemampuan yaitu Defense « RoyalGuard » dan Damage « Crusaider ». Royal Guard adalah job class tingkat kedua dari job base knight yang berfocus pada pertahanan, sedangkan Crusaider adalah job Class tingkat kedua yang berfocus pada kemampuan penghancur.

Setelah memilih job tingkat ke 2, maka pada tinkat selanjutnya karakter akan masuk ke tingkat terakhir pada job base mereka. Namun pada tingkat ke 3 atau terakhir ini setiap pemain tidak memiliki hak untuk memilih karena job terakhir ini ditentukan dari pilihan type di tingkat ke 2. Jika pada tingkat kedua mereka adalah RoyalGuard atau berfocus pada pertahanan, maka mereka tidak bisa mengubah lagi type kemampuan mereka ke type penghancur pada job terakhir nantinya.

RoyalGuard secara otomatis akan beralih menjadi Paladin pada tingkat ke 3, dan Crusaider akan beralih menjadi Destroyer.

Begitu juga dengan job base lainnya yang memiliki 2 type kemampuan yang dapat di pilih pada tinkat ke 2. Namun setiap job base memiliki keunikan mereka masing-masing dalam type kemampuan. Sebagai contoh lainnya adalah job base Warrior, pada tingkat ke 2 type kemampuannya akan berfocus pada Damage « Saber » dan Combo « Raven ».

Meskipun tingkat ke 3 disebut sebagai tingkat terakhir, masih ada tingkat berikutnya yang dapat di peroleh oleh setiap Class. Tingkat ke 4 ini adalah Special Job.

Tingkat ke 4 atau sering disebut Special job adalah sebuah tingkat dimana para karakter hanya akan mendapatkannya jika mereka sudah layak saja. Meskipun karakter tersebut sudah mencapai level maksimal, special job tidak akan didapatkanya jika mereka belum layak. Sistem ini sudah diterapkan dan menjadi rahasia besar yang masih menjadi perbincangan hangat di LLO.

Bagaimana cara mendapatkan special Job?

Apakah ada quest tersembunyi untuk mendapatkan Special job?

Apa Game master yang menentukan siapa yang mendapat Special job?

Pertanyaan-pertanyaan terus muncul seiring berjalannya waktu, namun sampai saat ini belum ada informasi lebih jauh mengenai Special Job pada game LLO ini. Perusahaan yang menjadi pengembang game Lost Legion Online yaitu Hyper-Linkage sekalipun enggan berkomentar mengenai special job ini.

Tentu saja perusahaan tidak ingin mengungkapkannya karena ini menjadi sebuah cara untuk menarik minat para pemain untuk memainkan game ini.

Selain memperebutkan wilayah, salah satu daya tarik dari game LLO adalah Special Job ini. Bahkan ada beberapa pemain yang bermain hanya untuk mengungkap cara mendapatkan Special job ini saja, alasannya tentu adalah uang. Dalam sebuah forum beberapa tahun lalu, ada seorang pemain yang berani membayar lebih dari 500 ribu Yen bagi seseorang yang dapat memberitahukannya cara mendapat special job di LLO.

Lalu apakah ada yang berhasil mengungkapkan rahasia di balik Special job itu?

Jawabannya ada pada para player yang mendapat Special Job tersebut.

Namun tentu saja para player yang sudah mendapatkan Special job tidak akan dengan mudah mengungkapkan informasi mengenai hal ini.

Simple saja, tujuannya agar mereka menjadi pemain paling kuat di dalam game.

LunaClaire adalah salah satu player tersebut, karena dia adalah pemilik Special Job di LLO. Namun sampai saat ini dia menyembunyikannya dari player lain mengenai Special job miliknya, bahkan dalam 7 kali Legion Wars sebelumnya dia hanya menggunakan skill job base Fighter saja.

Jika dia menggunakan kekuatan Special job miliknya, maka kemungkinan banyak pemain terutama yang berada di base Job Fighter yang akan mengerjarnya untuk mendapatkan informasi mengenai Special job miliknya.

Karena itulah LunaClaire menyembunyikannya sampai saat ini.

"Apa kau yakin Haruna?."

Tanya Kyosuke.

Kyosuke « Rein » adalah salah satu orang yang mengatakan pada Haruna untuk menyembunyikan informasi mengenai hal ini.

"Kau tau kan bahwa di LLO informasi akan menyebar dengan cepat, kau akan menjadi incaran banyak orang. Apa kau tetap akan melakukannya?"

"Ya, ini demi mempertahankan Legionku. Meskipun terlihat sangat curang, tapi aku harus melakukannya."

"Aku terkesan kau menyadari hal itu sebagai sebuah cara yang curang."

"Tentu saja aku menyadarinya. Aku bukan orang yang suka melakukan kecurangan, karena itulah aku sedikit menyesal akan melakukan hal ini. Ahh ini membuatku pusing."

Haruna terlihat cemberut sambil berteriak.

"Itu konsekuensi dari tindakanmu. Aku tidak ingin ikut-ikutan."

Ucap Kyosuke terus berjalan meninggalkan Haruna di belakangnya.

"Kenapa dengan sikapnya itu?"

Ungkap Haruna dengan tatapan jengkel.

***

1 jam sebelum wilayah Ludnica kembali di restart.

Setelah menghabiskan waktu cukup lama menyelesaikan Quest awal, akhirnya Cecilia dan LunaClaire kembali ke Sindria untuk menyerahkan Quest yang diambil Cecilia ke NPC di gereja. Beberapa saat lalu, Cecilia berhasil mengalahkan Boss Slime dan menyelesaikan Quest awal untuk job base Cleric.

Cecilia harus menunggu cukup lama dan memerlukan bantuan dari 2 player pemula lainnya sampai akhirnya bisa mengalahkan Boss Slime tersebut. Meskipun telah mencoba mengalahkan boss Slime sendirian, Cecilia harus mengalami banyak kekalahan sebelum akhirnya dia menyerah. Tentu saja untuk melakukan Boss Raid dengan job base Cleric sangatlah tidak mungkin, alasannya karena Cleric adalah type Support.

Karena itulah beberapa waktu sebelum menyelesaikan Quest awal terakhir, Cecilia dan LunaClaire sempat mencari beberapa pemain pemula yang memiliki Quest yang sama. Ada 2 player pemula yang berhasil mereka temui di kota sebelum akhirnya mereka bertiga membuat Party berjumlah 3 orang untuk mengalahkan boss Slime.

Karena LunaClaire tidak bisa membantu, seperti biasanya dia hanya bisa melihat dan memberi semangat pada Cecilia dan partynya saat raid boss.

Meskipun Boss Slime bisa di kategorikan raid boss paling lemah diantara monster-monster lainnya, namun tetap saja untuk mengalahkannya tidak semudah itu. Apalagi yang menjadi lawanya adalah para player yang levelnya masih di bawah 15, dengan kemampuan dan point skill yang rendah menyebabkan serangan mereka pada boss hanya dapat mengurangi setengah persen saja salam satu kali serangan, itu pun jika mereka tidak miss. Karena Cecilia adalah Cleric, dia hanya bisa berdiri di belakang dan membantu 2 player lainnya dengan memberikan mereka Protect dan Cure.

Dengan memperkuat pertahanan dengan Protect, player yang berada di garis depan mempunyai sedikit keuntungan dengan berkurangnya Damage dari setiap serangan Boss Slime. Sedangkan jika HP mereka habis, Cecilia dapat segera mengembalikan HP mereka dengan Cure. Karena jumlah HP mereka tidak terlalu besar, Skill Cure dari Cecilia dapat memulihkan sekitar 70% dari jumlah HP point mereka.

Dengan kombinasi serangan dan support seperti ini, akhirnya dalam waktu kurang dari 5 menit mereka berhasil mengalahkan Boss Slime dan menyelesaikan misi terakhir itu. Karena mereka berada dalam party yang sama dan memiliki quest yang sama, secara otomatis seluruh anggota party menyelesaikan quest itu bersamaan.

2 pemain pemula yang memiliki job Warrior dan Hunter itu akhirnya pergi ke area training job base mereka masing-masing untuk menyerahkan misi terakhir itu, sementara LunaClaire dan Cecilia pergi ke gereja yang berada di kota awal Sindria yang merupakan area training untuk job base Cleric.

Setelah menyerahkan misi itu, akhirnya Cecilia berhasil mencapai level 15 yang merupakan titik akhir dari quest awal untuk pemula. Setelah ini, setiap quest akan berubah menjadi tingkat tinggi yang dapat di ambil di NPC Terresa di dekat alun-alun kota Sindria.

NPC Terresa akan memberikan quest tingkat tinggi sesuai dengan level pemain, namun seperti yang ketahui sebelumnya bahwa misi tingkat tinggi hampir 99% adalah boss raid. Biasanya NPC Terresa akan memberikan sebuah misi untuk mengumpulkan sebuah barang atau membunuh boss monster. Dengan mengambil misi ini, sejumlah XP dan uang sebagai imbalannya.

"LunaClaire Akirnya aku berhasil mencapai level 15, terima kasih banyak."

Cecilia terlihat begitu senang dan wajahnya di penuhi oleh senyuman.

"Tidak perlu berterima kasih padaku, aku tidak melakukan apapun. Itu semua hasil kerja kerasmu Cecil-chan. Ouh iya, coba kamu buka menu controller dan lihatlah bagian Item Bag « Kantung penyimpanan », aku yakin hadiah dari quest awal sudah berada di jendela Item Bag milikmu."

"Benarkah?... Tunggu sebentar, aku akan melihatnya." Cecilia mulai mengibaskan tangan kirinya di udara untuk membuka menu controller. Dia terlihat terkejut kali ini "... Ah, benar ada. Ada beberapa barang di daftar Item Bag milikku. Praise Set?"

"Itu adalah 1 set armor untuk Cleric. Ada 4 barang yang memiliki nama yang sama benarkan?... Kalau begitu coba tekan semua barang tersebut dan tekan use untuk menggunakannya."

Setelah memberian sara, Cecilia mulai memekai semua item yang beada di dalam item bag miliknya. Dimulai dari bagian atas sampai bawah, akhirnya seluruh pakaian Praise set kini sudah digunakan oleh Cecilia. Pakaian berwarna putih dengan corak hitam di beberapa tempat, serta sebuah ornament anting berbentuk Salib pada kedua telinga Cecilia membuat dia terlihat begitu cantik. Melihat itu, tentu saja LunaClaire langsung memberikan sebuah pujian pada Cecilia.

"... Kau sangat cantik Cecil-chan."

"?"

Wajah Cecilia terlihat begitu merah, bahkan dia sempat menundukan kepalanya dan menyembunyikan wajahnya karena sangat malu. Namun dalam hatinya, dia begitu senang mendengar pujian dari LunaClaire.

"T-terima kasih."

Ungkap Cecilia dengan suara kecilnya.

"Ah satu lagi. Cecil-chan, sekarang kau coba buka jendela Skill. Apakah ada beberapa skill baru yang sudah kau pelajari?"

Mendengar perkataan LunaClaire, dengan cepat Cecil memeriksa kembali menu controllernya dan membuka jendela Skill. Jika sebelumnya ada 2 skill pada daftar jendela tersebut yaitu Protect dan Cure, kini ada beberapa tambahan skill lainnya yang berada pada daftar skill miliknya. Ada 3 skill baru yang muncul pada jendela Skill milik Cecilia.

"Eh ada 3 skill baru."

"Apa saja?"

"Cele, Exact, dan Force."

"Itu adalah skill support dasar dari Cleric. Cele untuk meningkatkan kecepatan, Exact untuk menungkatkan tingkat akurasi serangan, dan Force untuk meningkatkan kekuatan."

"Eh LunaClaire tau banyak tentang skill Cleric."

"Tidak-tidak, hanya sedikit saja. Aku pernah membaca buku tutorial untuk game ini sebelumnya, karena itulah aku tau beberapa skill dasar dari beberapa job base."

"Ehhh, kalau begitu boleh aku bertanya sesuatu?... Aku tidak membaca buku tutorial game ini sebelumnya, jadi aku tidak tau bagaimana cara belajar dan menaikan level skill milikku."

"Itu cukup mudah, untuk menaikan level cukup lihat jendela profil karaktermu. Lihatlah baris ketiga dan keempat setelah nama karakter dan status job milikmu."

"Sebentar aku akan membukanya."

"Apa yang kau lihat Cecilia?"

"Etto, Skill Point dan Loyalty Point. Apa itu?"

"Skill point dapat digunakan untuk menaikan Level skill milikmu. Caranya tinggal tenak nama skillnya dan pilihlah Upgrade pada kolom yang muncul selanjutnya. Cobalah?"

Setelah mendengar penjelasan dari LunaClaire, Cecilia mulai megikuti langkah yang dikatakan oleh LunaClaire padanya. Dia membuka jendela Skill pada menu controller miliknya dengan tangan kirinya. Dia menekan skill Cure terlebih dahulu dan kemudian memilih Upgrade pada menu kolom yang muncul selanjutnya. Setelah menekan Upgrade, skill point pada menu profil kemudian terlihat berkurang 2 point. Untuk selanjutnya, pada daftar list tersebut terutama pada Cure kini muncul sebuah angkat +1.

"... Apakah ini benar, ada sebuah tanda +1 pada bagian skill Cure?"

"Itu sudah benar, tanda itu menandakan level skill milikmu. Untuk setiap Skill hanya dapat di naikan sampai level 10 saja dan memerlukan 2 skill point, Tergantung dari skill job yang kau punya. Skill Job tingkat kedua memerlukan 3 skill Point, dan skill job tingkat ketiga memerlukan 5 skill point. Skill point akan bertambah 2 point setiap kali kau naik level."

"2 point saja?"

"Ya, karena itulah kau harus mempergunakannya dengan sangat hati-hati. Karena jika salah saja, maka kau tidak bisa mengembalikan skill point tersebut."

"Aku mengerti. Terus bagaimana dengan Loyalty point?... Hanya ada 7 point di bagian itu."

"7 point, itu cukup banyak untuk player yang baru memainkan game ini."

"Cukup banyak?"

"Loyalty point adalah sebuah point yang hanya dapat di dapatkan dengan bermain LLO. Loyalty Point digunakan player untuk memekai sebuah Item Rare, Pet, dan untuk mendapatkan Rare Skill."

"Ehh aku tidak mengerti?"

Cecilia terlihat kebingungan dengan cara menjelaskan LunaClaire tentang Loyalty Point.

"Hmmm, mungkin aku akan langsung memperlihatkan contohnya saja padamu. Sebentar yah?"

LunaClaire terlihat membuka sebuah menu controller, tangannya mulai bergerak di udara membuka jendela-jendela pada menu controller miliknya. Beberapa saat kemudian, tepat pada lengan kanan LunaClaire terlihat fragment-fragment cahaya berkumpul cukup terang, cahaya-cahaya itu kemudian menghilang dan digantikan oleh sebuah benda yang melekat pada lengan LunaClaire. Sebuah sarung tangan besi berwarna emas bercorak makhluk gaib seperti naga dari China. LunaClaire mulai mengangkat lengan kananya itu tepat di depan Cecilia.

"Coba tekan dengan tangan kirimu sarung tanganku ini Cecilia."

"B-baiklah."

Mendengar perintah itu, Cecilia mulai menekan sarung tangan milik LunaClaire dengan jari tangan kirinya agak lama. Sebuah jendela informasi kemudian muncul tepat di atas sarung tangan itu. Cecilia mulai membaca informasi dari sarung tangan yang dipakai oleh LunaClair itu.

"Heart Of Aion Glove?"

"Itu nama dari sarung tangan milikku ini. Tapi lihatlah informasi lainnya, apakah kau melihat kata Loyalty Point?"

Kembali membaca lagi, akhirnya Cecilia menemukan kata Loyalty Point pada jendela informasi mengenai sarung tangan milik LunaClaire. Jumlah Loyalty Point pada sarung tangan itu adalah 2392.

"Aku menemukannya, Loyalty Point nya adalah 2392."

"Jika Loyalty pointku berada di bawah angka tersebut maka aku tidak bisa menggunakan sarung tangan ini. Begitu juga dengan yang lainnya, ada beberapa hal di dalam game ini yang memerlukan Loyalty point. contoh lainnya adalah Pet dan Skill."

"Tapi bagaimana cara mendapatkan Loyalty Point itu?"

"Loyalty point akan bertambah jika kau bermain game ini, tapi sampai saat ini belum ada player yang tau berapa interval waktu yang dibutuhkan untuk setiap 1 Loyalty point. Bahkan aku pernah tidak mendapatkan 1 Loyalty point pun saat bermain LLO meskipun log in cukup lama. Menurut rumor Loyalty Point tidak dihitung berdasarkan waktu log in seseorang, ada beberapa faktor lainnya yang menentukan seorang player untuk mendapatkan Loyalty point. Dan ada rumor juga bahwa Game Master « GM » lah yang menentukannya. Tapi itu hanya sebuah rumor."

"Kalau begitu Loyalty point sangat sulit di dapatkan benarkan?"

"Ya itu benar. 7 point saja sudah cukup berharga."

"Kalau begitu berapa Loyalty Point milikmu LunaClaire?... Item milikmu tadi memerlukan 2000 lebih Lotalty Point kan, kalau begitu kau sangatlah hebat."

"Aku tidak sehebat itu. Ah benar kau tau Rein kan, pria yang bersamaku kemarin di game LLO?"

"Oh pria itu bernama Rein?"

"Mungkin ini rahasia tapi Loyalty Pointnya mencapai 15 ribu, dan lebih banyak di bandingkan punyaku."

"15 ribu?"

"Rahasiakan ini ya, dia mungkin akan marah jika mengetahui hal ini."

"B-baiklah."

Beberapa saat kemudian ketika mereka sedang berbincang, sebuah suara lonceng mulai terdengar menggema ke seluruh wilayah kota Sindria yang berasal dari bangunan gereja di belakang LunaCalire dan Cecilia berada saat ini. Suara lonceng tersebut berbunyi 11 kali yang menandakan bahwa waktu sudah menunjukan pukul 11 siang, sementara di dunia nyata waktu 9 malam.

LunaClaire terlihat mulai terpaku mendengar lonceng berbunyi itu, dia mendengarkan suara lonceng itu dengan sangat serius sampai akhirnya suara lonceng tersebut berhenti.

Hanya 1 jam lagi sebelum Legion Wars dimulai.

"LunaClaire?"

"Cecil-chan, sepertinya Legion Wars akan segera dimulai. Aku harus kembali ke Ludnica?"

Karena sebelumnya Legion Wars untuk wilayah Ludnica di mulai pukul 12 siang, maka waktu Restart akan dilakukan 1 menit sebelum jam 12 siang tepat. Dan ketika selesai, maka Legion Wars akan segera dimulai.

Apa yang di tunggu LunaClaire akhirnya tiba juga.

Rein mengatakan bahwa kemungkinan Legion Rohan yang merupakan Legion terbesar di LLO saat ini akan menyerang Ludnica, alasannya adalah tindakan LunaClaire kemarin malam di alun-alun saat dia mengahajar semua anggota Legion tersebut.

Meskipun ini masih prediksi, LunaClaire sudah mempersiapkan semuanya.

"Legion Wars?"

"Ah itu adalah waktu dimana Legion lain atau seseorang berusaha mengambil alih wilayah milik Legion lain. Dan kemungkinan besar 1 jam lagi, ada sekelompok orang yang ingin mengambil wilayah Ludnica. Karena itulah aku harus berada di Ludnica pada saat itu untuk mempertahankannya. Jika tidak keberatan, Cecil-chan boleh melihatnya. Apa kamu mau ikut ke Ludnica?"

"Y-ya, aku tidak punya urusan lain setelah ini. Jadi aku ingin melihat dan memperlajari tentang game ini lebih jauh."

"Kalau begitu gunakan Scroll milikku ini. Karena Cecil-chan sudah pernah ke Ludnica, lokasinya sudah terdaftar pada Scroll tersebut. Tinggal tekan saja Ludnica, kamu akan diteleport langsung kesana."

"Baiklah."

***

Sebuah cahaya berupa pecahan-pecahan fragmen mulai muncul tepat di depan rumah kayu di wilayah Ludnica, Beberapa saat kemudian sosok wanita muncul dari titik dimana cahaya itu muncul. Cahaya itu adalah efek dari teleport yang dilakukan oleh LunaClaire yang baru saja menggunakan Scroll.

Akhirnya seluruh tubuhnya muncul tepat di tempat itu.

"Yo!!"

"Guehh, kenapa kau ada disini Rein?"

Ketika LunaClaire kembali ke rumah kayu yang merupakan markas utama dari Legion Ludnica miliknya, dia melihat sosok Rein berada didekat pintu depan duduk sambil menggerakan tangan kirinya. Sepertinya dia sedang membuka menu Controller beberapa waktu lalu, namun kali itu dia berhenti melihat menu controller miliknya dan mulai menyapa LunaClaire dan Cecilia yang baru saja datang kembali dari kota awal Sindria. Karena markas utama dari Legion milik LunaClaire berada disini, secara otomatis tempat ini akan menjadi titik save point miliknya ketika menggunakan scroll miliknya. Sementara itu Cecilia yang belum menjadi anggota sebelumnya telah melakukan registrasi dengan NPC Teleport di dekat rumah ini dan kemudian datang kesini sedikit agak belakangan.

"Maaf menunggumu."

Teriak Cecilia berlari tepat dibelakang LunaClaire.

"Cecil-chan,."

"Huah, ini cukup melelahkan."

"Ehhhh, apa kalian baru saja dari kota Sindria?... Dan sepertinya kau sudah menyelesaikan Quest awal ya?... Selamat ya."

Rein mulai berdiri dari tempat duduknya dan mulai mendekati LunaClaire dan Cecilia.

"T-terima kasih."

Dengan wajah merah dan sedikit malu, Cecilia menjawab ucapan Rein.

"Apa yang sedang kau lakukan disini?"

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin memperhatikan jalannya Legion Wars ke 8mu. Tidak apa-apa kan?"

"Boleh saja, tapi jangan mengganggu pertarunganku nanti."

"Ya aku mengerti."

Mendengar perbincangan dingin antara LunaClaire dan Rein, Cecilia terlihat kebingungan kali ini. Beberapa saat kemudian dia mulai mendekati LunaClaire dan bertanya padanya.

"LunaClaire, boleh aku menanyakan sesuatu?... Kenapa kau bilang Rein tidak boleh mengganggu pertarunganmu?"

"Ah soal itu, benar juga aku belum mengatakannya padamu tentang Rein. Sebenarnya sampai saat ini Legion milikku hanya beranggotakan aku saja saat ini. Rein adalah player non Legion."

"Ehhh, itu artinya kau akan bertarung sendirian?"

"Ya seperti itulah."

"T-tapi bukankah Legion Wars adalah sebuah medan perang, itu artinya kamu akan melawan banyak player nantinya kan?.... Apa kamu tidak apa-apa?"

Tanya Cecilia yang terlihat sangat cemas.

"Tidak perlu khawatir, aku akan baik-baik saja. Oh benar, kamu bisa menonton pertarunganku nanti di dalam rumah kayu milikku bersama dengan Rein. Setiap Legion Wars bisa disaksikan di situs LLO."

Cecilia terdiam dan tidak berbicara sepatah katapun kali ini ketika LunaClaire mengatakan dia akan baik-baik saja. Namun di dalam hatinya LunaClaire tau bahwa dia sedikit takut kali ini, dia takut bahwa pertarungan tidak akan berjalan sesuai rencananya.

Dia takut kehilangan Legion Ludnica dalam pertarungan kali ini.

LunaClaire menyembunyikan rasa takutnya itu dalam senyuman manisnya yang di perlihatkannya pada Cecilia. Setelah berbicara, akhirnya dia mulai berjalan melewati Cecilia dan berhenti membelakanginya.

"... Aku, aku akan memenangkan Legion Wars kali ini dan seterusnya. Lihat saja Cecil-chan, aku tidak akan menyerahkan wilayah ini pada siapapun. Jika aku kehilangan tempat ini maka kamu tidak akan bisa bergabung dalam Legionku kan."

"L-LunaClaire?"

Cecilia terlihat mulai terharu mendengar perkataan itu. Karena sebelumnya dia sempat mengatakan bahwa suatu saat nanti ketika dia sudah cukup kuat dia akan bergabung dengan Legion Ludnica milik LunaClaire, tentu saja dia mulai paham bahwa LunaClaire bertarung demi dirinya.

Sedikit merasa bersalah, akhirnya Cecilia mulai berteriak pada LunaClaire dan mencoba mengatakan sesuatu.

"K-kalau begitu, biarkah aku bergabung seka—"

Sebelum Cecilia menyelesaikan perkataannya, LunaClaire memotongnya.

"Terima kasih Cecil-chan, tapi tidak perlu cepat-cepat. Legion Ludnica selalu terbuka untukmu, aku akan menunggu sampai kau memutuskannya sendiri bukan karena merasa cemas atau bersalah karena telah membuat janji sebelumnya. Aku pasti akan mempertahankan Ludnica agar kau dapat bergabung suatu saat nanti."

"...T-tapi?"

"Tidak perlu khawatir Cecilia. Untuk kali ini kau hanya perlu melihat LunaClaire saja, dia akan baik-baik saja." Ucap Rein mendekati Cecilia. "... Dan satu lagi, sebenarnya dia tidak akan bertarung sendirian."

"Ehh kenapa?"

" Kau akan menggunakan seluruh kekuatanmu kan LunaClaire?... Itu artinya kau akan mengeluarkannya benarkan?"

Tanya Rein pada LunaClaire.

"Tentu saja."

LunaClaire terlihat mengangkat tangan kirinya dan membuka menu Controller. Jari-jari tangannya terlihat bergerak di udara dengan cepat saat mengutak-atik jendela controller miliknya sendiri.

Beberapa saat kemudian, seluruh pakaian yang dipakainya terlihat mulai berubah satu persatu. Dari bagian atas sampai bawah seluruhnya mulai LunaClaire ganti. Dia kini memakai pakaian merah terbuka seperti sebuah dress dengan beberapa ornament emas dibagian leher, pergelangan tangan atas , pinggang, maupun sepatu. Memakai celana putih dengan kain merah transparan bercorak garis keemasan sangat panjang dan berjumbai-jumbai di terpa angin tepat di atas permukaan tanah.

Rambutnya mulai di ikat ponytail dengan ornament emas juga berbentuk seperti naga dari China.

Tidak armor besar seperti sarung tangan emas dan sepatu emas yang dipakai oleh LunaClaire sebelumnya, kini kedua tangannya kosong dan kakinya hanya menggunakan sebuah sepatu berwarna merah saja diikat dengan kain merah.

Pakaiannya itu begitu polos dan terlihat memancarkan sebuah aura yang sangat kuat seperti gadis yang di kelilingi oleh api, namun terlihat anggun dan cantik. Bahkan kecantikan yang di pancarkan dari sosok LunaClaire membuat Cecilia terlihat terpana.

"Cantik sekali!!."

"Benarkah, terima kasih."

Pakaian yang di kenakan oleh LunaClaire adalah Phoenix's Set, sedangkan ornament emas pada telinga leher dan kepala adalah Eternal Bless Ornament's. Seluruh item yang digunakan oleh LunaClaire kali ini adalah sebuah item langka yang menggunakan Loyalty point dan memiliki banyak option kemampuan yang dapat meningkatkan kekuatan job Class miliknya yang merupakan seorang fighter.

Setelah itu LunaClaire mulai memainkan jarinya kembali pada jendela menu Controller miliknya. Kali ini cahaya putih muncul tepat di depan tubuhnya, dari cahaya yang berada tepat di depan tubuhnya itu sebuah item berbentuk bulu burung berwarna merah dengan garis-garis emas terlihat mulai jatuh pada kedua telapak tangannya.

Setelah memegang bulu merah tersebut, LunaClaire mulai meletakan bulu tersebut dengan kedua tangannya di dada. Sambil menutup matanya, dia mulai mengucapkan sesuatu sangat pelan seperti seorang yang sedang berdoa. Setelah membuka kedua matanya, dia mulai melemparkan bulu merah itu keudara.

Bulu tersebut perlahan terlihat mulai memercikan api kecil. Semakin lama, percikan api tersebut mulai membesar dan membara cukup besar di udara. Kobaran api merah-keemasan itu terlihat mulai menampakan sesosok bayangan di dalamnya disertai suara yang keluar dari dalam kobaran api tersebut.

Seekor burung merah keemasan b di selimuti kobaran api disetiap ujung bulunya, dengan 3 ekor terlihat muncul dari balik kobaran api tersebut. Di setiap ujung sayapnya, bagian leher, badan, dan alisnya yang panjang sebuah garis bercorak emas membuat sosok makhluk itu terlihat sangat cantik. Makhluk tersebut sangat besar, tinggi tubuhnya mungkin sekitar 5 meter dengan lebar dari ujung sayap kanan sampai kiri 4 kali lebih panjang dari tinggi tubuhnya. Begitu juga dari kepala sampai ekornya yang memiliki panjang melebihi tinggi tubuhnya. Sosok makhluk menyerupai seekor burung itu adalah Phoenix.

"A-apa itu?"

Tanya Cecilia.

"Phoenix, ini adalah Pet milikku."

"Pet?"

"Ya, di LLO kamu bisa memelihara monster dan di jadikan peliharaan. Itu adalah Pet. Tapi, kamu harus memeliharanya dari tingkat pertama telur « Egg » terlebih dahulu sampai besar. Itu memerlukan waktu cukup lama"

"Dari telur?... Kalau begitu Phoenix ini adalah pet yang sudah dewasa."

"Benar, Pi-chan adalah pet type dewasa. Aku sudah memeliharanya cukup lama."

LunaClaire terlihat mulai mengusap kepala Phoenix itu terlahan.

"Pi-chan?"

"Itu namanya, Phoenix atau Pinix. Karena itulah aku menamainya Pi-chan. Kau boleh memegangnya Cecil-chan."

"Benarkah?"

Cecilia perlahan berjalan ke arah LunaClaire dan Phoenix. Berdiri tepat di depan Phoenix, Cecilia kemudian mengangkat tangan kanannya ke atas. Perlahan kepala Phoenix itu mulai mendekati telapak tangan Cecilia sebelum akhirnya mereka saling bersentuhan.

"Halus sekali."

"... Dan satu lagi, pet miliknya adalah salah satu pet terlangka dalam game ini. Mungkin LunaClaire adalah satu-satunya Player yang memiliki pet ini. Karena itulah dia selalu menyembunyikannya."

Rein mulai mendekat dan ikut memberikan komentarnya setelah LunaClaire mengeluarkan pet miliknya.

"Benarkah?"

"Itu benar sekali."

"Kalau begitu kamu sangat beruntung sekali."

Cecilia terlihat begitu terkejut.

"Mungkin benar, tapi banyak player lain juga mempunyai pet langka."

Saat mereka sedang asyik berbincang, sebuah menu hologram berupa peringatan tiba-tiba muncul tepat di depan LunaClaire. Menu tersebut adalah sebuah alarm peringatan yang sengata di pasang oleh LunaClaire sebelumnya dan akan aktif ketika waktu akan menunjukan pukul 11.55 dalam game. Itu artinya 5 menit lagi Restart untuk wilayah Ludnica akan segera dilakukan, dan Legion Wars ke 8 akan segera terjadi.

Melihat itu, LunaClaire mulai bersiap-siap kembali.

"Aku harus pergi, ini sudah waktunya."

Ucap LunaClaire.

"Restart akan segera dilakukan kan?"

Tanya Rein.

"Ya, ini adalah waktunya. Kalian berdua bisa melihatnya di dalam."

"Baiklah, aku mendoakanmu LunaClaire. Semoga beruntung"

"Fighting, aku akan mendukungmu."

"Terima kasih banyak Cecil-chan, aku akan berusaha."

Rein dan Cecilia mulai meninggalkan area luar dan berjalan ke dalam rumah kayu milik LunaClaire.

LunaClaire yang berada diluar akhirnya menarik nafas dan mulai menunggu proses Restart dimulai. Ketika Restart dimulai maka sebuah jendela peringatan muncul tepat di depan LunaClaire, karena dia adalah master wilayah tersebut maka informasi itu akan dikirim kepadanya.

Ketika waktu mulai menunjukan pukul 12, seluruh permukaan tanah di wilayah Ludnica mulai dipenuhi oleh cahaya yang menyilaukan. Cahaya itu adalah proses Restart untuk mengembalikan area yang rusak akibat pertarungan sebelumnya seperti semula, proses ini hanya berlangsung beberada detik saja sebelum akhirnya cahaya itu padam.

Menu peringatan bertuliskan « Ludnica Restart Complete » menandakan bahwa proses Restart telah selesai.

Namun beberapa saat sebelum LunaClaire mencoba menutup menu peringatan tersebut dengan tangan kirinya, menu selanjutnya muncul tepat di depan LunaClaire bertuliskan « Legion Wars Start ».

Dan sesuai yang sudah di prediksi sebelumnya, orang-orang yang melakukan serangan kali ini adalah player dari Legion Rohan. Sepertinya orang-orang kemarin akan muncul kembali kali ini, dan tentu saja dengan membawa banyak pasukan.

Legion Wars ke 8 ini bagai bertemakan Balas dendam.

Meskipun dari daftar nama-nama penyerang yang dilihat oleh LunaClaire semuanya berjumlah 2 kali lipat lebih banyak dari kemarin, tidak ada rasa takut yang terlihat pada wajahnya. Jika sebelumnya LunaClaire masih bertarung sambil tersenyum, kali ini wajahanya begitu serius dan dingin.

LunaClaire hanya focus untuk menang kali ini.

LunaClaire lompat dan turun di atas tubuh Phoenix. Beberapa saat kemudian kedua sayap Phoenix itu terbentang luas, sebuah gelombang udara diselimuti oleh api terhempas di sekitar area dimana Phoenix itu berdiri saat ini. Phoenix mulai mengepakan kedua sayapnya dan akhirnya terbang ke langit.

"... Ayo Pi-chan."

Ketikahitungan mundur dari 100 sudah selesai, Legion Wars ke 8 Di wilayah Ludnicadimulai.

Chapitre suivant