Walaupun demikian, Feng Chang tidak terganggu dengan hal itu dan dengan bijak menutup mulutnya untuk diam.
"Kau tidak mengizinkanku untuk pergi kemanapun, Kakek. Jadi apa gunanya dia?" Senja berkata sambil merengek.
"Kakek tidak bermaksud untuk melarangmu pergi ke luar, saying. Kakek tahu kau sangat suka berjalan-jalan, Tianyou memberitahu Kakek mengenai hal itu." Tetua Dam membelai rambut Senja dengan penuh kasih saying.
"Huh?" Senja berkedip dengan cepat. "Apa yang dikatakan oleh Komandan Xiao kepadamu, Kakek?" Senja bertanya dengan linglung dan melirik ke arah Xiao Tianyou.
Apa yang diinginkan oleh pria ini?
"Kau menangis karena merasa pengap disini dan kau merasa kecewa denganku karena melarangmu untuk pergi ke luar." Senyum Tetua Dam terlihat bimbang dan kemudian menghilang. Terdengar penyesalan dari suaranya yang pelan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com