Melewati suasana menegangkan dan memicu amarah yang mampu meledak tanpa diduga, Andrew memilih mendatangi kantor istrinya untuk mendinginkan hati dan pikirannya. Hanya Clarissa yang mampu meredakan segala kegelisahan ataupun kemarahan di dalam dirinya. Lelaki memarkirkan mobilnya dan langsung berjalan dengan setengah berlari menuju kantor Clarissa. Tanpa permisi ataupun menyapa, Andrew langsung masuk ke dalam ruangan istrinya dan memeluknya. Kebetulan sekali Clarissa baru saja mengambil minuman di dalam kulkas.
Pelukan Andrew yang sangat tiba-tiba menjadikan Clarissa cukup terkejut. "Ada apa, Mas? Membuat jantungku berdebar kencang saja," tanyanya sambil membalikkan badannya hingga mereka berdua berdiri saling berhadapan.
"Aku terlalu merindukanmu," jawab Andrew sambil menciumi tengkuk leher istrinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com