webnovel

Berhasil Naik Status, Yun Jianyue Tidak Berani

Éditeur: Wave Literature

"Su Xu memang dari keluarga biasa, namun kamu juga tahu kalau aku dan ayahmu bukanlah orang yang tidak terbuka. Apalagi ayahmu, ia selalu berharap kalian kakak-beradik bisa memiliki kehidupan yang bahagia dan aman, sisanya ia tidak begitu banyak berharap." 

Chen Xiaoxiao ketika menyebut suaminya, matanya menyebarkan kelembutan dan kesayangannya terhadap suaminya, kata-katanya terhenti sebentar, kemudian ia melanjutkannya lagi, "Kami selalu tidak begitu setuju kamu berpacaran dengan Su Xu itu, alasan awalnya karena karakter orangnya juga. Kami khawatir, tetapi kalian sudah menjalin hubungan kalian cukup lama juga. Selain itu umurmu juga sudah cukup, meskipun masih tidak rela kalian menikah namun juga tidak mungkin menunda pernikahan kalian terus. Jadi kamu bawalah Su Xu ke rumah, kita bertemu dan mengenal lebih dalam lagi dengannya."

Meskipun Chen Xiaoxiao dan Chen Xiaotian belum bertemu dengan Su Xu secara resmi, namun mereka sudah bertemu satu kali secara tidak sengaja. Waktu itu pandangan pertama yang diperlihatkan Su Xu kurang bagus sehingga dirinya juga tidak suka Yun Jianyue berpacaran dengannya.

Mereka juga merupakan orang yang memiliki pemikiran terbuka, tidak bisa memaksakan hal seperti menjodohkan anaknya dengan orang sembarangan. Namun, mereka juga bersikap tegas tidak menyetujui hubungan mereka berdua. Mengira jika sikap mereka tidak berubah dan menganggap bahwa hubungannya akan putus dengan Su Xu, tapi nyatanya mereka sudah menjalankan hubungan mereka selama tiga tahun, malah membuat ia dan suaminya tidak menyangkanya.

Yun Jianyue sekarang benar-benar mau menangis di dalam hatinya, kenapa ibunya memilih waktu yang pas sekali, dirinya sudah putus dengan Su Xu dan baru mengatakan mau bertemu dengan Su Xu secara resmi.

Chen Xiaoxiao menundukkan kepalanya dan melihat ke Yun Jianyue, "Kenapa? Jangan-jangan hubungan kalian ada masalah?"

"Aa!" Yun Jianyue melihat tatapan ibunya yang bagaikan sedang mencari tahu sesuatu, hatinya langsung panik. Awalnya ia masih berpikir bahwa mau mengatakan kepada ibunya kalau dirinya dengan Su Xu sudah putus. Namun karena tatapannya itu, akhirnya ia pun berbohong lagi, "Tidak kok! Hubungan kami malah sangat baik, tidak usah khawatir! Hanya akhir-akhir ini ia sangat sibuk saja!"

Chen Xiaoxiao merasa curiga dengan kata-kata Yun Jianyue, namun ia juga tidak melanjutkannya lagi, "Kalau begitu tidak ada masalah lagi, kamu membawanya ke rumah Jum'at ini."

"Tapi kerjaannya sedang sibuk, Jum'at..."

Kata-katanya dipotong oleh Chen Xiaoxiao, "Sesibuk apapun waktu untuk makan malam juga pasti ada, kamu setelah minum sup tonik cepat istirahat!"

Tidak memberikan Yun Jianyue kesempatan untuk menolaknya, Chen Xiaoxiao pun langsung meninggalkan kamar.

Yun Jianyue melihat ke sup toniknya, ia benar-benar tidak tahu harus mengatakan sesuatu untuk menolaknya lagi. Sungguh ia baru saja putus dengan Su Xu, namun memintanya datang ke rumah hari Jum'at ini sungguh tidak mungkin. Apalagi akhir-akhir ini ia sedang menghindar dari Su Xu bagaikan ular beracun!

"Haiz, haiz, haiz."

Yun Jianyue sekaligus mendesah sebanyak tiga kali, melihat sup toniknya juga bagaikan sedang melihat ke sup beracun. Hanya saja sup racun ini rasanya cukup enak, mati pun ia juga harus menghabiskannya.

Tidak menggunakan sendok, ia langsung minum dalam satu napas kemudian berbaring kembali ke tempat tidurnya dan tidur.

Kamis pagi Gu Zhishen tidak menjemput Yun Jianyue, juga tidak ada telepon darinya. Yun Jianyue diam-diam menghelakan napas leganya, namun pada waktu yang sama ia juga merasakan sedikit lesu yang susah diucapkan.

Pekerjaannya berjalan lancar seperti biasa, apalagi ketika supervisornya sudah mengetahui hubungannya dengan Gu Zhishen. Sikapnya pun mulai berbeda, sangat menjaga dirinya, rekan kerja perusahaan juga kadang akan bercanda kalau dirinya sudah naik statusnya. Namun, mereka tidak benar-benar mengecualikannya, mereka seakan memiliki rasa hormat yang lebih dari biasanya.

Setelah jam pulang kerja, ia tidak segera pulang ke rumah, ia mengajak Zhu Jingyi makan steak sapi. Ya, kali ini ia yang traktir, sebenarnya inti makan malam ini adalah agar Zhu Jingyi bisa mencarikan ide kepadanya!

Zhu Jingyi sedang berperang dengan steak medium well yang ada di depannya. Ia memotongnya menjadi potongan kecil dan mulai menikmati steaknya itu. Kemudian ia pun mulai bertanya, "Jadi apa rencanamu? Berbicara jujur dengan orang tuamu?"

"Justru karena aku tidak tahu harus jujur dengan mereka atau melanjutkan untuk merahasiakan dari mereka? Namun bagaimana aku harus merahasiakan dari mereka? Oleh sebab itu aku mengajakmu keluar!" 

Wajah Yun Jianyue dipenuhi dengan penderitaan, kemudian ia mengangkat wajahnya dan melihat ke Zhu Jingyi sedang mengisi mulutnya dengan potongan steaknya terus-menerus. Ia makan sangat lahap, sama sekali tidak mendengarkan kata-katanya!

"Kamu jangan makan dulu, bantu aku memikirkan solusinya dulu! Zhu Jingyi!"

Yun Jianyue menggoyang tangan Zhu Jingyi agar ia tidak makan terus.

Zhu Jingyi pun melahap potongan steaknya untuk terakhir kalinya dan meletakkan alat makannya di meja. Ia pun mengelap saus yang di sudut bibirnya dengan serbet dan dengan tenang berkata, "Apa lagi yang perlu dipikirkan, pilihanmu adalah jujur dengan orang tuamu atau mencari Su Xu membantumu! Pura-pura kalian belum putus... Tunggu!'

Zhu Jingyi seperti baru kepikiran, matanya segera menatap ke Yun Jianyue, dengan curiga ia bertanya, "Jangan-jangan kamu takut kalau orang tuamu mengetahui dirimu sudah putus dengan Su Xu, maka mereka akan mencurigai hubunganmu dengan Gu Zhishen?"

Yun Jianyue dengan kaku menganggukkan kepalanya, inilah yang paling membuatnya gelisah. Ia sungguh sangat takut memberitahukan kebenarannya kepada orang tuanya!

Apalagi ibunya yang begitu memandangnya sebelah mata, tidak seperti ayahnya begitu percaya kepadanya…...

"Kalau begitu kamu hanya memiliki satu pilihan."

"Apa?"

"Mencari bantuan dari Su Xu!"

"Omongan kosong!"

Zhu Jingyi mengangkat-angkat pundaknya, kembali mengambil alat makannya dan lanjut menikmati makanannya. Sebaliknya Yun Jianyue tidak memiliki selera makan seperti Zhu Jingyi. Ia sedang gelisah, steaknya hanya dimakan satu suap saja sudah selesai, ia makan dua piring salad.

Zhu Jingyi melihat Yun Jianyue tidak memakan steaknya. Atas slogan 'jangan sia-siakan makanan', ia pun memakan steak milik Yun Jianyue.

Setelah makan malam, sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing, Zhu Jingyi memberikan Yun Jianyue sebuah saran yang hangat, "Jianyue, rahasia itu tidak bisa disembunyikan selamanya! Tidak ada kebohongan yang bisa menutupi kenyataan bahwa kamu dan Gu Zhishen sudah menikah secara sah. Daripada kamu harus merasa khawatir setiap harinya, lebih baik kamu langsung jujur kepada orang tuamu. Tidak usah khawatir, kalau mereka memang membunuhmu, aku juga pasti akan ingat setiap hari memberikan dupa dan berdoa untukmu."

'Zhu Jingyi, yang kamu katakan itu saran, atau kamu sedang mengutukku?' Pikirnya dengan lesu.

Yun Jianyue sedang duduk di bus menuju rumahnya, ia pun memikirkan kata-kata Zhu Jingyi tadi. Kata-katanya memang terdengar masuk akal, hanya saja... ia tidak berani!

Ia tidak berani memikirkan reaksi orang tuanya ketika mereka mengetahui kebenaran itu. Apalagi kakaknya, sudah pasti kakaknya itu akan memiliki reaksi yang lebih dahsyat dari orang tuanya. Ia belum memiliki keberanian menghadapi semua ini, tolong berikan dirinya waktu untuk menghindarinya dulu!

Setelah meyakinkan pikirannya untuk merahasiakan dulu dari keluarganya, ia pun mencari kontak dan melepaskan blokiran atas nama Su Xu. Tanpa berpikir dua kali, ia menelpon Su Xu.

Kalau Su Xu tidak menjawab teleponnya, ia akan memikirkan jalan lain.

Lewat telepon, ia tidak langsung mengatakan tujuan teleponnya. Ia hanya mengajaknya bertemu besok harinya. Su Xu yang di ujung telepon terdiam pada waktu yang lama, kemudian ia pun setuju.

Waktu istirahat makan pada hari Jum'at, Yun Jianyue mengajak Su Xu bertemu dengannya di restoran dekat gedung perusahaannya. Ia lebih cepat sepuluh menit sampai di tempat. Namun ketika sampai di restoran, ia melihat Su Xu sudah duduk ditempat yang telah dipesannya.

Yun Jianyue dari jauh sudah melihat sosoknya, langkah kakinya pun berhenti. Hari ini Su Xu mengenakan kemeja putih, celana kasual berwarna krem. Hal itu membuatnya memikir kembali masa lalu mereka berdua. Dulu karena pekerjaannya sering merasa terlalu sibuk dan tidak memiliki waktu untuk kencan, alhasil Su Xu akan mencari waktu untuk makan siang dengannya di restoran ini. Su Xu tidak pernah mengeluh, ia justru selalu khawatir kalau dirinya sudah kelaparan.

Tidak menduga mereka berdua dalam sekejap mata akan menjadi seperti ini, membuatnya merasa dirinya sudah menjalankan pengalaman yang tidak terlupakan.

Kebetulan Su Xu juga menatap balik ke Yun Jianyue, membuatnya kembali dari pikirannya dan berjalan menuju meja makan itu. Su Xu dengan sigapnya berdiri dan menarikkan kursi untuknya.

"Terima kasih, sudah lama menunggu?"

"Tidak, aku juga baru sampai."

Yun Jianyue duduk membelakangi pintu masuk, sehingga ia tidak melihat ada seseorang yang berjalan masuk. Ketika sosok badan yang tinggi itu mengikuti arahan pelayan menuju mejanya, sudut matanya dengan tidak sengaja melirik ke sosok yang familiar itu.

Bibir tipisnya pun mengaitkan sebuah senyuman.

Segera mengambil telepon genggamnya, ia menelpon sebuah nomor, sudut bibirnya mengaitkan senyuman yang penuh dengan kenakalan, "Kakak, coba kamu tebak, apa yang telah aku lihat tadi?"

Chapitre suivant