Panggilan dari Negara Dongchen.

Mata Jiang Xuecheng berkilau, ia mengerutkan bibirnya yang pucat, "Baik, saya tahu, saya akan segera turun."

Walaupun Jiang Xuecheng mengatakan begitu, tetapi ia tidak bermaksud untuk berdiri sama sekali malah dengan tenang berdiri di samping Su Wan.

A Si menatap Tuan Muda dengan ragu lalu melirik Nyonya yang sedang duduk di sofa sambil membaca dokumen. 

'Eh, maksud segera itu berapa lama?' Batin A Si.

Baiklah, A Si melihat situasi begini, ia memilih untuk keluar dulu. 

"Tuan Muda, kalau begitu aku akan memberitahu Presiden Li sekarang kemudian memeriksa kembali kontrak dengannya. 

"Iya, kamu pergi dulu."

Jiang Xuecheng sangat puas dengan cara kerja A Si yang mengerti situasi, ia melambaikan tangan dengan lembut dan A Si berjalan dengan pelan menuju pintu luar dan sekalian menutup pintu kayu yang berukir.