webnovel

Maling Teriak Maling

Éditeur: Wave Literature

Liang Xinyi tampaknya merasa bahwa bukti itu tidak cukup sehingga ia mengeluarkan gelang yang ia ambil dari Yun Xi. "Ini adalah gelang yang diberikan ibuku padaku ketika aku masih kecil. Ada namaku, 'Yun Xi', di gelang ini. Jika aku bukan Yun Xi, apa kamu Yun Xi? Benar-benar lelucon!"

"Ibumu yang memberikan gelang itu padamu setelah merebutnya dariku," jawab Yun Xi. Ia menggelitik bibirnya dengan main-main dan matanya yang tajam dipenuhi dengan kedinginan, "Namun, benda terpenting masih ada di tanganku. Seperti…"

Yun Xi mengambil liontin batu giok naga dari ranselnya. Lalu, ia membuka matanya dan menatap gerbang besi untuk melihat ekspresi orang-orang yang berubah. Semua orang, termasuk Yun Ziling, telah menguras semua pikiran mereka untuk mencoba memahami masalah keluarga ini. Yun Xi melirik Yun Ziling yang tampak tidak bisa tenang dan mulai menebar jaring panjang untuk menangkap ikan besar.

Di kehidupan terakhir Yun Xi, Yun Ziling sangat menyukai Jiang Henglin dan semua orang mengetahuinya. Terima kasih pada serangan jantung karena jika tidak, Yun Xi kehabisan segala macam cara untuk menghadapinya. Yun Ziling tidak hanya merebut pernikahan Yun Xi, tapi juga membiarkan ibunya merusak wajahnya.

Provokasi Qiao Ximin dan perselisihan yang disulut Yun Ziling membuat hati Liang Xiuqin semakin kejam pada Yun Xi. Karenanya, ia tidak akan membiarkan ikan besar ini lari di jaring besar ini.

Seperti yang diharapkan, Yun Ziling, yang awalnya duduk dan menonton pertunjukan langsung berlari ke depan saat melihat liontin batu giok yang dibawa Yun Xi. Ia mencengkeram lengan Liang Xiuqin dengan erat dan berbisik, "Bu, itu adalah liontin giok yang menjadi perjanjian awal pernikahan dengan keluarga Jiang. Liontin itu ada di tangannya! Cepat rebut itu kembali!"

Liang Xiuqin berbalik untuk menenangkan anak perempuannya. Lalu, ia memelototi Liang Xinyi sambil menggertakkan giginya dan bertanya, "Bukankah kamu bilang liontin itu sudah dihancurkan?"

"A... Aku pikir itu sudah hancur. Siapa yang tahu…" Liang Xinyi bergumam, lalu melanjutkan dalam hati, Siapa yang tahu, Yun Xi si gadis yang terkutuk itu ternyata belum mati! Dia jatuh dari tebing setinggi itu, tapi tidak mati dan bahkan liontin itu masih di tangannya! Sejak awal, Liang Xinyi seharusnya menikam Yun Xi dengan pisau sebelum mendorongnya ke tebing. Nyatanya, Yun Xi tidak mati dan menjadi ancaman terbesar bagi mereka.

Liang Xiuqin menggertakkan giginya. Ia merasa gelisah dan kesal. "Cepat cari cara untuk mendapatkan liontin itu kembali! Tidak ada yang akan mengakuimu tanpa liontin giok itu!" perintahnya pada Liang Xinyi.

Liang Xinyi tidak bodoh. Tentu saja ia mendengar ancaman dalam nada bicara Liang Xiuqin dan ia punya rencana. "Itu kamu! Kamu adalah pencuri! Kamu mencuri liontin giok milikku!" seru Liang Xinyi sambil menunjuk Yun Xi. Ia benar-benar bermain maling teriak maling. Ia menjadi pencuri yang berteriak menuduh orang lain sebagai pencuri.

Yun Xi mengangkat alisnya dan melihat sosok yang bergegas menuju gerbang. Ia mendengus pelan dan menahan gerbang besi itu agar tidak terbuka, "Liang Xinyi, ingatlah baik-baik. Aku akan mendapatkan semuanya kembali satu per satu!"

Melihat wajah Yun Xi yang tenang dan dalam membuat punggung Liang Xinyi terasa dingin karena merinding. Gerbang tidak bisa dibuka dan ia merasa cemas. Semakin Liang Xinyi cemas, semakin ia tidak bisa memikirkan cara apapun. Akhirnya, ia hanya bisa menangis terlebih dahulu untuk menarik rasa simpati.

Liang Xinyi mengetahuinya dengan sangat jelas bahwa jika ia tidak diakui oleh Liang Xiuqin di sini, mereka yang tidak akrab dengan kehadirannya hanya bisa langsung pulang ke rumah. Ia tidak berani memikirkan akhir seperti itu. Liang Xinyi tidak ingin kembali ke pegunungan tempat ia berasal. Karenanya, bagaimanapun juga ia harus mengambil kembali liontin itu dari Yun Xi dan pelacur kecil itu harus diusir.

"Paman dan bibi, dia mencuri liontin giokku! Liontin giok ini adalah milikku! Tolong bantu aku!" ujar Liang Xinyi memelas.

Para tetangga yang menyaksikan kini melihat Yun Xi yang asli dan yang palsu. Mereka memiliki nama kartu identitas yang sama dan masing-masing membawa perhiasan di tubuh mereka. Para tetangga tidak tahu siapa yang harus dipercaya.

Ketika mereka masih tercengang, Yun Xi menoleh pada Liang Xiuqin dan tersenyum dalam sambil memperingatkan, "Tidak masalah jika kalian tidak mengenaliku. Aku yang akan membuat kalian memohon padaku untuk pulang! Lihat saja!"

Yun Xi tiba-tiba melepaskan tangannya, lalu berbalik tanpa melihat ke belakang dan dengan cepat berlari dari gerbang. Liang Xiuqin sontak tertegun dan membeku untuk sementara waktu. Liang Xinyi mengejarnya dengan enggan sambil berseru, "Gadis sialan! Berhenti! Kembalikan liontin itu padaku!"

Para tetangga yang menyaksikan situasi ini bertanya dengan hati-hati, "Saudari Xiuqin, apakah gadis itu benar-benar putrimu?"

Chapitre suivant